Agar Disiplin, Dokter Usul Hidung & Mulut Jadi 'Aurat' Baru

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
02 October 2020 11:51
Perajin memproduksi masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020). Pemerintah tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan tersebut berlandaskan keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menetapkan batik menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia. Galeri Batik ini merupakan salah satu pusat di mana pengunjung dapat melihat dan memesan batik yang desainnya amat kental dengan nuansa Kota Bogor. Biasanya wisatawan yang hadir ke Bogor bisa melihat dan mengunjungi Galeri Batik ini. Karena adanya aturan PSBB  membuat turis asing tidak bisa datang. Ragam desainnya pun rupa-rupa mulai dari motif hujan gerimis, kujang, Kebun Raya, Istana Bogor, dan Batu Tulis. Untuk saat ini perajin sedang garap masker dengan motif batik standar SNI. Seperti diketahui Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki
Foto: Industri Galeri Batik Khas Bogor (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Hidung dan mulut menjadi salah satu bentuk "aurat" yang juga wajib ditutup bagi siapa saja tanpa terkecuali baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak maupun lansia.

Hal ini terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19, guna menghindari penularan dari satu orang ke orang lainnya melalui penggunaan masker dengan baik dan benar.

Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi & Traumatologi dr. Norman Zainal bahkan optimistis, penularan covid-19 akan terus turun jika masyarakat yakin ada aurat baru yaitu hidung dan mulut. Bahkan dia mengatakan, seseorang akan merasa malu jika bicara dengan seseorang sebelum #pakaimasker, layaknya memakai pakaian sopan.

"Yang dilihat masih dilihat influencernya, ada leaders dan followers, kemudian yang lain ngikut. Kita perlu edukasi leaders agar memberi keteladanan yang baik, dari sisi perubahan perilaku kita fokus saja memasyarakatkan masker ini. Yang paling benar adalah keteladanan," ujarnya di Jakarta, Kamis (01/10/2020).

Dia mengatakan, virus Sars-Cov-2 tidak terlihat ataupun terdeteksi indra manusia. Apalagi penularannya adalah dari manusia ke manusia sehingga sangat berbahaya.

"Ini seperti hantu yang bisa masuk ke badan kita tanpa kita tahu, dan penularannya melalui manusia, di sana beratnya. Makanya orang sedunia pusing, baru terlihat setelah gejalanya ada, perlu upaya keras untuk memberikan pemahaman," katanya lagi.

Sehingga, tak ada cara yang bisa dilakukan selagi vaksin belum ditemukan. Untuk itu dia mengatakan jika masyarakat perlu lebih disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Norman menegaskan masker merupakan alat mencegah penularan atau mencegah ditulari Covid-19. Hal ini diterima secara teoritis bahwa masker satu-satunya alat yang bisa mencegah penularan secara mekanik.

"Di kamar operasi menggunakan masker N95. Ini perlu sekali pemerintah atau satgas memasyarakatkan masker ini supaya harga murah. Kemudian masker medis dan kain, yang juga bisa mencegah penularan," pungkasnya.

Selalu #ingatpesanibu, untuk #pakaimasker, #jagarak, dan #cucitanganpakaisabun.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! RI Resmi Cabut Aturan Wajib Masker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular