
Berapa Lama RI akan Terjebak di Jurang Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah mengakui ekonomi Indonesia saat ini telah mengalami resesi. Pertanyaannya, berapa lama RI akan terjebak di Jurang Resesi?
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menjelaskan, Indonesia sebenarnya sudah resmi resesi karena telah mengalami penurunan ekonomi tumbuh negatif berturut-turut, sejak kuartal I-2020.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 sebesar 2,97%, yang kemudian berlanjut pada kuartal II -5,32%. Penentuannya berada di kuartal III. Namun, Kementerian Keuangan sudah memiliki proyeksi, di mana pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran -2,9% hingga -1%.
"Kalau resesi, ya tahun ini sudah resesi," ujar Febrio dalam video conference, Kamis (1/10/2020).
Di sepanjang 2020, bahkan Indonesia kemungkinan akan masuk di dalam zona negatif. Febrio mewakili pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tanah air akan berada pada kisaran -1,7% hingga -0,6% di sepanjang tahun 2020.
Meski demikian, Febrio menegaskan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional tidak sedalam negara-negara lain yang terdampak pandemi Corona.
"Tadinya jika dilihat di kuartal I sudah turun, kita belum bisa katakan resesi karena belum tahu berapa lama. Sekarang kita lihat kuartal II melemah, kuartal III melemah. Ternyata kuartal I sudah terjadi perlambatan dan berkelanjutan. Tahun ini sudah jelas resesi," jelasnya.
Dia bilang sekitar 92% negara di dunia ini mengalami resesi. Resesi di negara lain terjadi karena penurunan ekonominya hingga double digit.
"Lihat seluruh dunia, 92% resesi dan bahkan mayoritas dari dunia resesinya 10%, 15%. India malah minus 24%. Kita harus lihat perspektif juga," kata Febrio melanjutkan.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan & Skenario Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2021, Percaya??