Simak! Alasan Jokowi Bilang PSBM Lebih Efektif dari PSBB

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 October 2020 09:41
Saat Perawat Cerita ke Presiden Jokowi Pulang ke Rumah Sebulan Sekali. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Saat Perawat Cerita ke Presiden Jokowi Pulang ke Rumah Sebulan Sekali. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menyatakan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) jauh lebih efektif ketimbang kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengemukakan, keputusan menerapkan PSBB biasanya secara langsung akan menutup segala aktivitas di suatu wilayah tertentu.



"Dalam konteks PSBB, biasanya wilayahnya bisa satu provinsi, bisa satu kabupaten kota," kata Wiku, seperti dikutip Jumat (2/10/2020).

Wiku menjelaskan saat ini sudah ada sejumlah provinsi yang menerapkan PSBM, salah satunya adalah Provinsi Jawa Barat. Wiku mengatakan, kebijakan yang diterapkan Jawa Barat terbukti menuai hasil positif.



"Di mana daerah tertentu yang lebih kecil, apakah itu kecamatan atau bahkan kelurahan yang memang dari mana asal kasus itu berada dan dikendalikan mobilitas penduduknya dan aktivitasnya di situ ternyata lebih cepat berhasil," jelasnya.

"Maka dari itu diarahkan oleh Presiden, agar kita mampu selain memiliki PSBB untuk bisa fokus lebih kecil lagi di mana kasus itu berada," katanya.

Wiku mengatakan, penerapan PSBM bisa membuat suatu daerah tidak perlu melakukan kebijakan PSBB secara ketat. Penanganan Covid-19 pun bisa terfokus pada satu titik utama penularan.

"Dan bila titik itu selesai, maka daerah aktivitas sekitarnya pun tidak terjadi penularan dari titik penularan tersebut," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali berbicara intervensi berbasis lokal yang perlu dilakukan pemerintah provinsi maupun kabupaten kota dalam menerapkan kebijakan pembatasan.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas dengan topik pembahasan Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan.

"Ini perlu saya sampaikan kepada komite bahwa intervensi berbasis lokal ini agar disampaikan kepada provinsi kabupaten kota," kata Jokowi, Senin (28/9/2020).

Intervensi berbasis lokal yang dimaksud Jokowi adalah pembatasan sosial berskala mikro (PSBM), misalnya di tingkat RT, RW, kantor, atau pondok pesantren yang dianggap lebih efektif menekan angka penularan.

"Saya kira itu lebih efektif. Mini lockdown yang berulang itu akan lebih efektif," jelasnya.

Wiku kembali mengingatkan masyarakat untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena, kunci utama memutus mata rantai penyebaran virusCovid-19 adalah menerapkan 3M, #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Wiku menyebut kepatuhan terhadap protokol kesehatan secara dapat lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif dan tidak dilakukan sendiri.

"Kalau kita sudah patuh pada protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan orang lain untuk patuh pada protokol kesehatan," jelasnya.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah PSBB & PSBM, Jokowi Minta Pembatasan Berskala Lokal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular