
Di Balik Surat Erick ke Arifin Soal Kondisi PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkirim surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, meminta agar kinerja operasional dan keuangan PT PLN (Persero) diberikan dukungan.
Melalui surat tertanggal 18 September 2020 ini Erick meminta Menteri ESDM membantu kinerja PLN, dengan membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power. Tujuannya adalah untuk mendorong konsumsi listrik yang saat ini tengah kelebihan pasokan.
PLN pun angkat bicara mengenai surat tersebut. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan tujuan dari permintaan tersebut adalah untuk efisiensi secara nasional, termasuk bagi pelanggan.
Menurutnya, pemerintah sudah memberikan penugasan proyek pembangkit listrik dalam program 35.000 mega watt (MW), sehingga saat ini terutama di tengah kondisi permintaan listrik yang menurun akibat pandemi Covid-19, pasokan listrik dari PLN sudah sangat memadai.
"Itu untuk efisiensi nasional dan juga pelanggan. Pemerintah sudah menugaskan PLN untuk program 35 GW. Saat ini pasokan sudah sangat memadai," ungkapnya kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat, Kamis (01/10/2020).
Jika kebutuhan listrik sudah dipenuhi oleh PLN, menurutnya pengusaha akan fokus pada bidang bisnisnya yang sudah menjadi menjadi keahliannya. "Tentu saja itu kalau pasokan listriknya PLN yang menanganinya," ujarnya.
Bagi beberapa industri yang sudah memiliki pembangkit sendiri seperti smelter menurutnya masih bisa dipakai asal mendapatkan izin dari pemerintah. Meski demikian, menurutnya akan lebih baik lagi kalau pasokan listrik yang selama ini berasal captive power, bisa dialihkan menjadi dipasok PLN.
Captive power merupakan kondisi di mana sebuah perusahaan mengelola dan menyediakan sumber pasokan listrik sendiri, di luar pasokan dari PLN.
"Kan mereka masih pakai (captive power). Kalau ada izin dari pemerintah, tidak ada masalah. Kalau mau captive-nya diambil (PLN) itu lebih baik lagi, karena dari segi pelanggan, lebih hemat dan juga efisiensi secara nasional, khususnya di daerah/ pulau yang sudah terbentuk interkoneksi," tuturnya.
EVP Communication and CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, PLN memastikan pasokan daya di seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi cukup dan siap untuk menjadi penggerak roda ekonomi.
"Kami ingin mempermudah para pelaku industri dan bisnis dalam menjalankan operasional usahanya di Indonesia, para pelaku industri dan bisnis fokus saja pada produksi usahanya, biar PLN yang menyediakan listriknya. Sesuai mandat yang diberikan kepada kami, listrik harus menjadi penggerak roda ekonomi," tuturnya kepada CNBC Indonesia.
Menurutnya, perseroan telah meluncurkan sejumlah program untuk memudahkan pelanggan mendapatkan akses terhadap listrik, salah satunya melalui electrifying agriculture. Melalui program tersebut, lanjutnya, perseroan ingin memberikan layanan khusus bagi irigasi pertanian, perikanan, peternakan yang menawarkan solusi listrik 24 jam.
"Guna mendukung elektrifikasi di bidang agriculture, kami mengeluarkan produk Meteor Garden (Meter Outdoor Pelanggan Non Persil Standard Proteksi dan Aman) untuk mendukung pengairan sawah," ujarnya.
Manfaat dari program ini dia sebut sudah dirasakan di beberapa wilayah. Agung mencontohkan salah satu kasus di mana pengusaha penggilingan padi di Demak menjelaskan bahwa saat menggunakan diesel, biaya untuk listrik per bulannya sekitar Rp 32 juta, namun sekarang setelah pakai listrik PLN biayanya sekitar Rp 10-15 juta.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membenarkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir mengirimkan surat kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait permintaan dukungan untuk kinerja operasional dan keuangan PT PLN (Persero).
Bahkan, surat tersebut menurutnya tidak hanya dikirimkan ke Menteri ESDM, tapi juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
"Mengenai surat Pak Menteri ke Menteri ESDM dan Kepala BKPM itu memang benar," ungkapnya di Jakarta, Kamis (01/10/2020).
Namun demikian, menurutnya surat tersebut bukan berarti PLN berada pada kondisi yang parah, melainkan tengah dalam posisi kelebihan pasokan listrik. Dengan demikian, maksud dari surat Menteri BUMN ini tak lain hanya untuk memaksimalkan kapasitas pasokan listrik PLN yang telah ada.
"Surat Pak Menteri itu bukan berarti bahwa PLN itu kondisinya parah, tapi yang dilihat Pak Menteri adalah karena PLN sudah over supply. Ngapain kalau tidak dimanfaatkan dan juga kalau ada institusi baru apalah namanya itu nggak perlu buat pembangkit baru karena sudah over supply, bagus memanfaatkan yang sudah ada," jelasnya.
Menurutnya, ini akan menjadi pemborosan bila di tengah kondisi kelebihan pasokan listrik, tapi malah membangun pembangkit listrik yang baru. Padahal, imbuhnya, PLN mampu memenuhi pasokan listrik tersebut.
"Jadi biar tidak ada pemborosan juga, pemborosan energi. Kan sayang nih kalau misalnya kita bikin pembangkit yang baru, ada lagi nanti industri bikin pembangkit yang baru sementara PLN sendiri mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut," tuturnya.
Berikut isi lengkap surat dari Erick Thohir perihal 'Dukungan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)' tersebut:
Memperhatikan kondisi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/ PT PLN baik kinerja operasional maupun keuangan yang terdampak pandemi Covid-19, kami harapkan dukungan Saudara untuk membantu kinerja PT PLN sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi kondisi kelebihan pasokan pembangkit, maka diperlukan upaya peningkatan demand listrik. Kami harapkan dukungan Saudara untuk mendorong pelaku usaha menggunakan listrik yang disediakan PT PLN (Persero), antara lain dengan membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power.
2. Penyesuaian RUPTL 2020-2029 dengan mempertimbangkan:
a. Kapasitas infrastruktur ketenagalistrikan yang telah/ sedang dibangun,
b. Proyeksi demand,
c. Kemampuan pendanaan baik yang bersumber dari APBN maupun keuangan PT PLN
Demikian kami sampaikan dan atas perhatian serta dukungan Saudara untuk peningkatan kinerja dan layanan PT PLN, kami ucapkan terima kasih.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Rombak Komisaris PLN, Ini Daftarnya