Kasus Kesembuhan dari Covid-19 di Jakarta Melesat

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
01 October 2020 19:40
A woman wearing white protective gear, foreground, mourns after taking a glimpse of her husband's body, a victim of COVID 19, at a cremation site in Gauhati, India, Thursday, Sept. 10, 2020. Experts caution that India's outbreak is entering a more dangerous phase as the virus spreads to smaller towns and villages. (AP Photo/Anupam Nath)
Foto: Seorang wanita yang mengenakan alat pelindung berduka setelah melihat sekilas tubuh suaminya, korban COVID 19, di lokasi kremasi di Gauhati, India, Kamis, 10 September 2020. (AP / Anupam Nath)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Widyastuti mengatakan tingkat kesembuhan di DKI Jakarta dalam kurun sepekan terakhir mencapai 81%.

"Tingkat kesembuhan DKI Jakarta 81%, tingkat positivity rate selama sepekan 10,3%. Kalau positivity rate kumulatif Maret sampai sekarang 7,9%," ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Adapun angka positivity rate dalam sepekan ini menurun dibanding 2-3 pekan lalu. Menurutnya, ini adalah angka yang menggembirakan, meski masih ada angka kematian yaitu 2,3%.

"Kebetulan DKI, provinsi dengan jumlah absolute tertinggi dengan provinsi lain. Tentu 2,3% meninggal jadi banyak. Optimis sembuh dan tetap waspada," katanya.

Dia menjelaskan dari kasus aktif harian per 1 Oktober, tercatat pasien tanpa gejala sebanyak 53%, di mana angka sebelumnya pernah ada di posisi 50%. Pasien tanpa gejala sebesar 53% ini menurutnya harus disiagakan.

"Tergantung tim Pak Dony (Koordinator Operasional RS Darurat Covid-19) juga sudah ada kerjasama pusat dan daerah melalui pembukaan di hotel, ada 3 yang siap menampung," ujarnya.

Tiga hotel yang dimaksud antara lain Hotel Ibis Mangga Dua, Stay Hotel dan Ibis Senen. Sementara itu terkait dengan peralihan fungsi dari hotel komersial menjadi sarana isolasi mandiri, dia menyebut Persatuan Hotel Indonesia (PHRI) bekerja sama dengan manajemen Hotel, Dinas Kesehatan, Kementerian Pariwisata menyiapkan apa saja yang dibutuhkan. Mulai dari mengatur konsumsi, protokol kesehatan dan desinfektan yang menjadi syarat mutlak.

"Juga menyiapkan SDM, dalam hal ini kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah serta TNI," ujarnya.

Untuk tim dari Kementerian Kesehatan, membantu menyiapkan SDM yang bertugas menyiapkan klinik di hotel tersebut. Sementara petugas dari dinkes sebagai tim surveilans tracing kasus-kasus.

"Tim TNI membantu pengawasan dan pengamanan. Memastikan kondisi terkendali, warga tak keluar masuk. Karena hotel alih fungsi menjadi isolasi pasien tanpa gejala, supaya tak terjadi penularan," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular