Gimana Nih Mas Nadiem? Kenaikan Uang Kuliah Picu Inflasi Lho

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 October 2020 14:48
10 Pekerjaan yang Paling Dicari Milenial Setelah Lulus Kuliah
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Deflasi yang terjadi di bulan September 2020 dipicu harga bahan-bahan pangan dan tarif transportasi yang menurun. Tapi, inflasi juga terjadi, salah satunya karena uangĀ kuliah yang naik.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengumumkan terjadi deflasi 0,05% di Indonesia pada September 2020. Deflasi terjadi karena adanya harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,37%.

Alasan lainnya terjadi deflasi juga karena berasal dari kelompok pakaian dan alas kaki 0,01%, kelompok transportasi 0,33%, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01%.

Di sisi lain, juga terdapat kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan, terbesar berasal dari kelompok pendidikan yang mengalami inflasi 0,62%.

"Pendidikan mengalami inflasi 0,62%, memberikan andil kepada inflasi September 0,03%. Karena adanya kenaikan uang kuliah atau akademi perguruan tinggi. Kalau kita lihat terjadi kenaikan harga uang kuliah di 19 kota IHK," kata Suhariyanto dalam video conference, Kamis (1/10/2020).

Kemudian harga emas perhiasan juga tercatat masih mengalami kenaikan, dan memberi andil kepada inflasi sebesar 0,01%.



Dengan adanya deflasi di bulan September 2020, artinya Indonesia telah mengalami deflasi tiga bulan berturut-turut sejak Juli 2020. Menurut Suhariyanto adanya deflasi tiga bulan berturut-turut menandakan daya beli masyarakat rendah.

Pelemahan daya beli masyarakat Indonesia juga terlihat dari inflasi inti yang hanya 1,89% di September 2020. Bahkan, inflasi inti di September menjadi yang paling rendah sepanjang BPS bersama Bank Indonesia melakukan perhitungan pada tahun 2004.

"Jadi yang diwaspadai adalah inflasi inti terus menurun sejak Maret, tadi inflasi intinya 1,86% itu rendah, menunjukan daya beli kita masih sangat-sangat lemah," ungkapnya.

Kendati demikian deflasi yang terjadi tiga bulan berturut-turut ini, tidak separah seperti yang pernah terjadi pada tahun 1999. Di mana pada tahun 1999, Indonesia mengalami deflasi 7 bulan berturut-turut sejak Maret-September.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Semprot Nadiem: Anggaran Pendidikan Rp665 T Buat Apa Saja?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular