Proyeksi Terbaru Kemenkeu: Kuartal III Resesi & PDB -2%

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 September 2020 19:20
Suahasil Nazara, Wamenkeu Yang Hobi Memberi Nilai A Ke Mahasiswanya (CNBC Indonesia TV)
Foto: Suahasil Nazara, Wamenkeu Yang Hobi Memberi Nilai A Ke Mahasiswanya (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC indonesia - Ancaman resesi bagi perekonomian Indonesia kini sudah di depan mata, seiring dengan berakhirnya periode kuartal ketiga tahun ini. Pemerintah, bahkan sudah memprediksi ancaman tersebut hampir pasti menjadi kenyataan.

Pada hari ini, Rabu (30/9/2020), Kementerian Keuangan merilis sebuah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini. Ekonomi Indonesia di kuartal tiga diperkirakan -2%, atau sedikit lebih baik ketimbang kontraksi kuartal dua yang mencapai -5,3%.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengakui pemerintah telah menggelontorkan dana bantuan kepada masyarakat dengan jumlah yang tidak sedikit. Namun, harus diakui hal tersebut tak banyak mengkompensasi.

"Konsumsi pemerintah di kuartal III akan naik tajam. Namun dia belum bisa mengompensasi penurunan konsumsi dan investasi," kata Suahasil dalam konferensi pers, Rabu (30/9/2020).

Pemerintah mencatat, pertumbuhan belanja pemerintah pada kuartal pertama tahun ini sebesar 3,7%. Angka tersebut meningkat pada kuartal kedua menjadi 6,9%, dan dipastikan, realisasi pertumbuhan konsumsi pemerintah akan lebih tinggi pada kuartal III 2020.

Pemerintah, sambungnya, juga akan memastikan seluruh anggaran yang disiapkan melalui program pemulihan ekonomi nasional bisa segera tersalurkan sebelum akhir tahun.

"Ini merupakan indikasi yang baik bahwa dunia usaha kita sudah mulai menggeliat lagi, sudah mulai memberi barang-barang untuk input produksi. Ini baik. Kita berharap ini akan terus," jelasnya.

Selain itu, gambaran pemulihan ekonomi bisa dilihat dari mulai meningkatnya angka penjualan kendaraan bermotor. Kendati secara bulan ke bulan sudah ada pemulihan, namun angka penjualan sepanjang tahun ini masih jauh di bawah tahun lalu.

Angka penjualan ritel kendaraan bermotor sepanjang Januari-Agustus 2020 dilaporkan sebanyak 364.034 unit. Angka tersebut turun 46,4% dibandingkan capaian Januari-Agustus 2019 yakni 679.263 unit.

"Selain itu, indeks-indeks lain seperti indeks keyakinan konsumen, indeks penjualan ritel, konsumsi listrik, sudah mulai membaik. Ini sangat tergantung pada pemulihan kesehatan dan penanganan covid," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular