
Cari Menkes Terawan? Ini Ada Wawancaranya dengan Oxford

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mungkin jarang berbicara ke media massa RI secara ekslusif soal kasus corona (Covid-19). Namun, dirinya ternyata melakukan wawancara khusus dengan Oxford Business Group.
Wawancara itu bahkan dimuat di website perusahaan penerbitan dan penelitian kajian ekonomi di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin dan Karibia itu, 18 September lalu. Judulnya "Terawan Agus Putranto, Minister of Health Indonesia".
Dalam wawancara itu Terawan menjelaskan bagaimana pemerintah membatasi penularan corona di RI. Salah satu yang diungkitnya adalah aplikasi SehatPedia.
Menurutnya aplikasi ini berguna memberi informasi kepada publik terkait penularan dan bahaya virus. SehatPedia juga menawarkan alat penilaian mandiri untuk memfasilitasi deteksi dini ke masyarakat.
"Skrining ini menilai kemungkinan seseorang terinfeksi dan membantu pengguna dalam mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya. dikutip Selasa (29/9/2020)
"Yang penting, ada fitur konsultasi yang memungkinkan pengguna berkonsultasi langsung dengan dokter terkait gejala Covid-19 dan kekhawatiran lainnya."
"Teknologi juga telah meningkatkan cara individu menerima hasil tes Covid-19 mereka. Pengguna dapat melihat hasil rapi test dan polymerase chain reaction- umumnya dikenal sebagai uji PCR- di aplikasi."
Ia pun menjelaskan dengan lugas bagaimana aplikasi kesehatan ini menjadi kunci perawatan di RI, yang terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan lautan. Karena, akses yang lebih mudah dari telemedicine, ujarnya, menjadi alat penting.
"Sudah ada berbagai inisiatif yang ditujukan untuk meningkatkan akses di seluruh wilayah tanah air yang terdiri dari ribuan pulau," ujar dia.
"Ini termasuk program Nusantara Sehat, yang melibatkan pengiriman tim dokter, perawat, bidan, apoteker, sanitarian, dan ahli gizi ke daerah terpencil selama dua tahun. Kami juga membangun lebih banyak rumah sakit untuk melayani masyarakat lokal."
"Namun, telemedicine adalah alat penting dalam memberikan masyarakat - dan khususnya mereka yang berada di daerah terpencil - akses yang adil ke layanan kesehatan, sehingga mengisi kesenjangan."
"Kami telah memanfaatkan teknologi ini untuk memfasilitasi interaksi antara pasien dan dokter, serta antara dokter dan dokter lain."
Ia pun, dalam wawancara tersebut, mengatakan bahwa RI telah mengembangkan protokol perawatan kesehatan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan pasien dan privasi pasien. Menurutnya pemerintah telah membuat ekosistem digital inovatif yang mendukung sistem kesehatan sehingga menjadi andal, aman dan berkualitas tinggi.
(sef/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kota Bogor Ajukan Perpanjangan PSBB Tahap III ke Terawan