Daftar Kecelakaan Kerja di Proyek Tol, Desari Hingga Becakayu

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 September 2020 12:28
Proyek Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Proyek Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah video kecelakaan di proyek konstruksi infrastruktur jalan viral di media sosial. Dalam informasi yang beredar, video tersebut terjadi di proyek Flyover Cakung yang digarap di bawah wewenang Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Seorang korban tewas akibat kecelakaan tersebut, setelah tertimpa bongkahan besi yang jatuh dari atas proyek. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho buka suara.

"Bukan Flyover Cakung. Tapi di proyek 6 ruas (Jalan Tol 6 RuasĀ Tol Dalam Kota) yang dikelola JTD (PT Jakarta Tollroad Development)," kata Hari Nugroho kepada CNBC Indonesia, Senin (28/9/2020).

Dia pun menegaskan bahwa Pemrov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Bina Marga DKI Jakarta, tak punya wewenang mengenai proyek tersebut. Adapun yang berwenang adalah pemerintah pusat.

"Di bawah kewenangan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR," lanjut Hari Nugroho.

Insiden ini terjadi pada Sabtu 26 September 2020 pukul 17.35 di sekitar Proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota Zona 4 Depan PT Mahkota KM 21 Jl.Raya Bekasi. Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

Korban tewas dalam insiden ini berinisial A, warga Jakarta yang merupakan security PT Adhi Jaya. Dari keterangan saksi, korban sedang melakukan patroli dengan menggunakan motor namun tidak menggunakan helm.



Selain kejadian tersebut, ada sederet insiden maut lainnya pada proyek tol pemerintah. Berdasarkan rangkuman CNBC Indonesia, berikut daftar insiden maut proyek tol pemerintah di DKI Jakarta:

Tol Desari
Pada 2018 lalu kecelakaan kerja terjadi pada Seksi 1 Tol Desari, tepatnya di kawasan Simpang Susun Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Pada Selasa pagi 2 Januari 2018, enam balok (girder) masing-masing sepanjang 30,8 meter pada konstruksi Simpang Susun Antasari pada Proyek Tol Depok-Antasari terguling.

PT Citra Waspphutowa selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menggarap proyek tersebut menjelaskan, jatuhnya girder tersebut akibat manuver alat berat yang tak sempurna. Girder yang terjatuh tersebut kemudian menimpa dump truck di bawahnya. Dump truck tersebut sedang dalam keadaan kosong alias tanpa pengemudi. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

"Manuver alat berat yang membentur girder paling pinggir menyebabkan efek domino tergulingnya 5 (lima) girder di sebelahnya," tulis pernyataan resmi perusahaan dalam siaran persnya kala itu.

Pada Selasa, 8 Oktober 2019 pukul 01.42 WIB dini hari, kecelakaan di Tol Desari terulang, namun pada lokasi berbeda. Saat itu terjadi penurunan baseform sisi barat ketika pengecoran Top Slab Box Trafic Ramp 8 Krukut Junction di Tol Desari di wilayah Krukut, Depok, Jawa Barat.

Tol Becakayu
Bekisting pier head proyek tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) roboh dini hari Selasa (20/2/2018).

"Kejadian ini terjadi karena adanya pier head yang merosot saat dilakukannya proses pengecoran," ujar Wirya Adjana, Direktur operasi II PT Waskita Karya, Selasa (20/2/2018).

Penyebab merosotnya pier head akhirnya ditelusuri Puslabfor Polda Metro Jaya dan PT Waskita Karya Tbk. Investigasi yang dilakukan diantaranya yaitu peninjauan lapangan, uji laboratorium, pengumpulan dokumen dan administrasi.

Proyek Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)Foto: Proyek Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)



Tol Cibitung-Cilincing
Konstruksi di proyek pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV, Jakarta Utara ambruk. Direktur Utama PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways, Thorry Hendrarto, menjelaskan bahwa kejadian tersebut berada di Seksi IV Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

"Penyebab utama kejadian tersebut saat ini sedang di evaluasi oleh PT Waskita Beton Precast selaku kontraktor dan pimpinan proyek PT Cibitung Tanjung Priok Tollways," ujar Thorry Hendrarto dalam keterangannya, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (18/8/20).

Ia mengaku akan terus berkoordinasi dengan kontraktor untuk segera memperbaiki prosedur kerja. Thorry berharap agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang sama di kemudian hari.

"Kami secara ketat akan terus mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar target penyelesaian konstruksi dapat terpenuhi," katanya.

Insiden ini juga memakan korban luka akibat tertimpa material proyek. Korban tersebut merupakan para pekerja yang menggarap proyek ini.

Belakangan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap pemicu ambruknya konstruksi proyek Tol Cibitung-Cilincing saat pengecoran pada STA 31+128 yang pada Minggu, 16 Agustus 2020. Basuki menjelaskan bahwa insiden ini terjadi karena human error.

"Itu karena cerucuknya (scaffolding). Jadi beberapa orang yang bertanggung jawab kita udah minta ganti. Itu tuh human error bukan masalah teknis," kata Basuki ketika ditemui di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (31/8/20).

Dia menjelaskan bahwa kontraktor meremehkan pentingnya perancah dalam konstruksi tol tersebut. Hal inilah yang membuat proyek itu ambruk dan menimpa para pekerja.

"Scaffolding itu, perancahnya, jadi karena terlalu sering bikin dianggap enteng gitu, runtuh," kata Basuki.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kata PUPR Soal Utang di Proyek Tol Gedebage-Tasik-Cilacap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular