Mantan Satgas Covid: Ada yang Usaha Kecilkan Data Kematian

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
28 September 2020 13:23
Indonesian Muslim women walk near grave marks at the special section of Pondok Ranggon cemetery which was opened to accommodate the surge in deaths during coronavirus outbreak in Jakarta, Indonesia, Thursday, Sept. 24, 2020. (AP Photo/Dita Alangkara)
Foto: TPU Pondok Ranggon (AP/Dita Alangkara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Profesor Akmal Taher yang sebelumnya merupakan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 menepis pertanyaan terkait jumlah kasus meninggal karena Covid-19 hanya 6%, sisanya karena penyakit lain.

"Pasien meninggal gagal nafas, karena Pneumonia, kemudian kena covid-19, yang dibilang penyebab mana? Nggak ada 6%. Karena kalau sekali kita mengatakan, orang yang punya komorbid imun sistem rendah, kemudian dia kena covid-19, apakah bukan karena covid-19?," ujarnya mengutip diskusi virtual "Panel Anti Hoax!" di Jakarta, Senin (28/9/2020).

Dia menyebut, ada beberapa penyebab kematian di Indonesia antara lain stroke, jantung, diabetes dan hipertensi atau darah tinggi. Orang-orang tersebut bisa menjadi semakin lemah jika terserang Covid-19.

"Ini bukan cuma 6%, maunya apa covid-19 beneran yang mana. Kalau imun rendah, lebih cepat mati karena Covid-19, ngga ada lain," tegasnya.

Dia kembali mencontohkan, misal seseorang OTG, lantas dalam perjalanan kecelakaan hingga meninggal. Kemudian, dibawa ke RS dan misalnya dikatakan meninggal akibat Covid-19.

"Ada yang berusaha agak mengecilkan jumlah kematian karena Covid-19, tapi itu kan sama sekali berbahaya, seakan-akan prevalensi menularnya sedikit," katanya lagi.

Informasi saja, hingga Minggu (27/9/2020) kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah sebanyak 78 orang. Sehingga secara kumulatif, pertambahan kasus meninggal sebanyak 10.386.

Adapun sebanyak 3.874 orang terpapar Covid-19, sehingga secara kumulatif jumlahnya menjadi 275.213.

Provinsi DKI Jakarta masih memimpin penambahan kasus yakni sebanyak 1.217 kasus sehingga secara kumulatif jumlah kasus di DKI Jakarta mencapai 70.441 kasus.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular