
Babak Belur Corona, Qatar Airways Rugi Rp 27 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Qatar Airways melaporkan kerugian 7 miliar riyal (US$ 1,92 miliar) seperti dilaporkan pada Minggu (27/9/2020), untuk laporan keuangan yang berakhir 31 Maret. Jumlah kerugian itu setara sekitar Rp 27 triliun.
Kerugian disebabkan oleh mewabahnya pandemi virus corona (Covid-19) yang berasal dari Wuhan, China.
Selain mengumumkan kerugian, maskapai tersebut juga mengumumkan telah menerima bantuan senilai 7,3 miliar riyal dari pemegang saham, pemerintah Qatar.
Sebelumnya pada Maret Qatar Airways telah memberi sinyal bahwa mereka akan mencari dukungan dari negara untuk menutupi dampak keuangan yang disebabkan pandemi di industri perjalanan global.
"Pemerintah Qatar memberi Qatar Airways dukungan setelah Maret, ketika kerugian tahunannya melebihi 50% dari modal saham," menurut laporan keuangan tahunan grup tersebut, sebagaimana dikutip dari Dailystar.
"Setoran tunai tersebut kemudian diubah (dikonversikan) menjadi saham baru."
Qatar Airways mengatakan ini adalah salah satu tahun tersulit yang pernah dialaminya. Di mana kerugiannya meningkat dari kerugian 4,5 miliar riyal yang dilaporkan di tahun sebelumnya.
Meski maskapai telah mendapat bantuan pemerintah, namun belum jelas bagaimana perjalanan bisnis perusahaan ke depannya. Hal ini dikarenakan wabah virus corona masih merajalela di seluruh dunia, dan semakin banyak negara yang memperketat pembatasan, membuat bisnis penerbangan menderita semakin lama.
Saat ini ada 33.094.181 orang yang telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona di seluruh dunia, di mana 999.202 di antaranya telah meninggal dunia dan 24.447.300 sembuh, menurut Worldometers.
(hoi/hoi)
Next Article Airbus Batalkan Pesanan Miliaran Dolar Pesawat Qatar Airways