Terpopuler Sepekan
Resesi di RI, Saat Sri Mulyani Ramal Ekonomi Q3 Negatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dipastikan masuk ke lubang resesi menyusul negara lainnya. Hal ini terlihat dari ramalan perekonomian Indonesia yang akan masuk ke zona negatif pada kuartal III-2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal, untuk kuartal III ini, perekonomian Indonesia akan berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%. Artinya perekonomian Nasional terkontraksi dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal II terkontraksi 5,32%.
Sedangkan untuk sepanjang tahun atau full year perekonomian juga diprediksi akan tetap minus 1,7% hingga minus 0,6%. Hal ini lantaran kontraksi akibat pandemi Covid-19 masih akan berlanjut di semester II tahun ini.
"Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal III dan mungkin juga masih berlangsung untuk kuartal IV yang kita upayakan bisa dekat 0 atau positif," ujarnya melalui konferensi pers virtual awal pekan ini.
Dari outlook Kemenketerian Keuangan, hampir semua sektor penopang pertumbuhan ekonomi di tahun ini mengalami kontraksi. Hanya konsumsi pemerintah yang tumbuh positif karena berbagai bantuan yang diberikan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Mulai dari Konsumsi Rumah Tangga -3% hingga -1,5%, konsumsi Pemerintah 9,8% hingga 17%, Investasi -8,5% sampai -6,6%, Ekspor -13,9% sampai -8,7% dan Impor -26,8% sampai -16%.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 bisa minus hingga 3%. Ramalan ini lebih rendah dari Sri Mulyani yang memprediksi minus 2,9%.
Menurutnya, tekanan akibat pandemi Covid-19 masih akan terasa di kuartal III ini, meski tidak sedalam kuartal II lalu. Di mana pada kuartal II-2020 perekonomian Indonesia anjlok hingga minus 5,32%.
"Range pertumbuhan ekonomi di kuartal III -3% sampai -1%," ujarnya dalam webinar virtual.
![]() Infografis: Sri Mulyani 'Ramal' PDB Q3 Minus, RI Sah Resesi! |
[Gambas:Video CNBC]
Sudahkah Rakyat Adil-Makmur-Sejahtera?
(sef/sef)