Kabar Gembira Sri Mulyani: Perbaikan Ekonomi Makin Nyata

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 November 2020 08:42
Forum Diskusi Sektor Finansial denganl tema Foto: Forum Diskusi Sektor Finansial denganl tema "Kondisi Sektor Keuangan Terkini Serta Meneropong Ekonomi 2021". (Tangkapan layar CNBC Indonesia_

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia mengalami tekanan yang tidak mudah, karena dampak corona (Covid-19). Setelah dua kuartal berturut-turut di tahun ini, ekonomi mengalami kontraksi, pemerintah meyakini ekonomi sudah menuju ke arah pemulihan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, akibat pandemi covid-19 pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi hingga -5,32% pada Kuartal II-2020. Kontraksi pada Kuartal III-2020 kemudian kontraksi menyusut hingga -3,49%.



Namun, kata dia, perekonomian di Indonesia yang sudah mulai memiliki titik terang itu didorong oleh seluruh elemen, baik dari sisi permintaan dan dari sisi produksi.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi yang merupakan elemen terbesar dalam perekonomian Indonesia, dikatakan Sri Mulyani juga sudah mulai kembali.



Tercemin dari konsumsi pada Kuartal II-2020 yang mengalami tekanan sangat besar yakni -5,52% secara tahunan (year on year/yoy). Kemudian, pada Kuartal III-2020, sudah menunjukkan perbaikan di -4%.

"Apabila kita melihat data kuartalan, perbaikan itu terlihat lebih nyata," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara di sebuah acara TV Nasional, Selasa (17/11/2020) malam.

Di mana pada Kuartal II-2020, konsumsi rumah tangga yang merupakan 57% dari produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi hingga -6,53%. Pada Kuartal III-2020 konsumsi masuk ke zona positif dengan tumbuh 4,7%.

"Ini menggambarkan bahwa perekonomian sudah mengalami pembalikan," ujar Sri Mulyani melanjutkan.

Data konsumsi yang mengalami pemulihan tersebut, menurut Sri Mulyani didukung oleh berbagai indikator seperti mobilitas masyarakat, dengan upaya pemerintah yang bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat untuk mengendalikan penularan virus corona atau Covid-19.

Konsumsi rumah tangga yang meningkat tersebut, lanjut Sri Mulyani, meningkat di hampir seluruh kelompok konsumsi. Baik itu di sektor transportasi dan komunikasi yang mengalami lonjakan. Bahkan juga terlihat dari adanya tingkat keterisian atau occupancy restoran dan hotel yang selama ini mengalami tekanan berat dari pandemi Covid-19.

Dari sisi indikator konsumsi listrik, Sri Mulyani juga menggambarkan adanya geliat ekonomi yang semakin baik pada Kuartal III-2020. Konsumsi listrik kata dia menunjukkan pertumbuhan positif 2,1%, yang sebelumnya dalam beberapa kuartal mengalami tekanan, terutama pada bulan April dan Mei.

"Dan ini terutama didukung oleh konsumsi listrik di bidang bisnis sosial, maupun rumah tangga yang cukup stabil," ujarnya.

Sama halnya dengan adanya perbaikan dari penjualan kendaraan bermotor. Dari kacamata Sri Mulyani, terlihat adanya pemulihan yang cukup kuat, terutama sesudah bulan Mei yang merupakan titik terendah dari penjualan kendaraan bermotor.

"Hal inilah yang akan terus menjadi perhatian bagaimana kita akan mendukung pemulihan ekonomi terutama dari sisi pengeluaran," tuturnya.



[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kabar Baik! Sri Mulyani Bilang Kalau Ekonomi RI Mulai Pulih


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading