Duet Prabowo-Luhut, Apa Kabar Food Estate Jokowi?

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
26 September 2020 08:52
Presiden Joko Widodo beserta rombongan meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah pada Kamis (9/7/20220). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Laily Rachev)
Foto: Presiden Joko Widodo beserta rombongan meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah pada Kamis (9/7/20220). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Laily Rachev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah makin serius menggarap Food Estate. Bahkan waktu dekat pemerintah berencana mengembangkan food estate seluas 61.000 hektare.

Ini meliputi wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara dan Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Di mana tanaman hortikultura, perkebunan dan herbal akan jadi komoditas utama.

Kementerian Maritim dan Investasi (Marves) dalam pernyatannya mengatakan survey lapang sendiri telah dilaksanakan pada tanggal 20-24 September lalu. Ini bertujuan untuk peninjauan lokasi tahap pertama seluas 4.000 hektare dan melihat lingkungan lokasi yang akan dijadikan kawasan food estate tersebut.



Tim terpadu juga memastikan bahwa delineasi kawasan tersebut tidak melewati batas hutan lindung atau area konservasi lainnya. Tim terpadu tersebut terdiri dari Kemenko Marves, KLHK, BPPT, Kementerian Pertanian, Kementerian ATR/BPN, Kementerian PUPR, Pemprov Sumut dan jajaran Pemkab Humbang Hasundutan.

Di 2020, difokuskan 1000 hektare yang akan menjadi tempat untuk etalase teknologi dan pusat pelatihan pertanian modern. Lahan ini juga akan menjadi kawasan percontohan bagaimana pola kerjasama antara petani dan investor.



"Kita bersama harus menyiapkan rencana induk pengembangan dan pengelolaan program food estate Sumut. Harus ada komunikasi antar Kementerian dan Lembaga terkait untuk mendiskusikan mengenai rencana dan tahapan yang perlu dilakukan untuk memetakan langkah-langkah apa saja yang bisa kita kerjakan ke depan," kata Deputi Koordinasi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Sabtu (26/9/2020).

Tahun ini, Kementerian Pertanian juga akan mengelola 215 hektare yang akan menjadi lahan food estate dan 785 hektare akan dikerjasamakan dengan investor swasta. Dari luas lahan ini akan ditanam komoditi seperti bawang putih, bawang merah, dan kentang.

Deputi Nani meminta agar perusahaan dapat berjalan beriringan dengan petani dan pemerintah tanpa ada yang dirugikan. Ia juga meminta kepada seluruh Kementerian, Lembaga dan investor terkait untuk dapat bekerjasama secara paralel agar program food estate ini dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang baik dan detail.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Presiden Tunjuk Prabowo di Proyek Food Estate

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular