
Kisah Sukses Vietnam, Menang dari Covid, Ekonomi Kebal Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Vietnam adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang dapat menekan angka penyebaran virus corona (Covid-19). Sehingga tidak ada lagi transmisi lokal selama dua minggu terakhir.
Lalu apa rahasia sukses Vietnam dalam menekan angka penyebaran Covid-19?
Menurut Duta Besar RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi, kunci kesuksesan Vietnam adalah pengambilan keputusan yang cepat dari pusat dan langsung dilaksanakan secara serentak oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Sebenarnya kunci yang dilakukan Pemerintah Vietnam hampir sama dengan gelombang pertama terjadi. Waktu gelombang pertama terjadi, Pemerintah Vietnam langsung mengambil keputusan secara cepat dan langsung diterapkan secara komprehensif," kata Ibu dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (26/9/2020).
"Mereka melakukan lockdown atau istilahnya adalah Nationwide Distancing, yang gelombang kedua ini juga mirip. Hanya bedanya mereka tidak menerapkan secara nasional, hanya provinsi per provinsi. Termasuk Ibu Kota Hanoi dan Kota Ho Chi Minh."
Namun Ibnu menjelaskan jika hal ini tidak terlepas dari sistem pemerintahan dan tata negara Vietnam yang hanya ada satu pintu dan komando.
"Sehingga setiap keputusan yang diambil langsung dari pusat secara cepat ke tingkat daerah sampai ke tingkat distrik, dan semuanya wajib untuk mengikuti. Kuncinya komando di tingkat atas," lanjutnya.
Meskipun begitu, Vietnam, menurut Ibnu, juga sama seperti Indonesia, sebab mereka juga membentuk gugus tugas. Ketika mereka mengantisipasi adanya potensi penyebaran, pemerintah langsung mengambil langkah dan keputusan.
"Karena sifat dari negara tersebut, keputusannya bisa langsung dilaksanakan secara serentak. Masyarakat di sini kan juga patuh, jadi mau tidak mau harus mengikuti aturan," tukasnya.
Sejauh ini Vietnam tercatat memiliki 1.069 kasus positif, dengan 35 kematian, dan 999 pasien berhasil sembuh. Sementara kasus aktif yang berada di rumah sakit kini hanya ada 40 orang. Dari 40 kasus, 26 kasus adalah impor, dan 14 kasus penyebaran lokal.
Negara di dunia boleh terpukul karena corona. Namun tidak dengan Vietnam.
Perekonomian Vietnam masih tumbuh positif. Kuartal pertama (Q1) tahun 2020, Vietnam mengalami pertumbuhan 3,8%. Sementara pada Q2 ada pertumbuhan positif meskipun kecil, yakni 0,4%.
Ibnu Hadi mengatakan proyeksi Q3 dan Q4 Vietnam diprediksi akan berada pada angka 2%. "Akhir 2020, proyeksi Vietnam untuk tumbuh tadinya 5% tapi sudah direvisi menjadi kemungkinan naiknya 2%-2,5%. Jadi tetap positif," katanya.
Ekonomi Vietnam sendiri, menurut Ibnu, cukup bergantung dengan ekspor internasional. Tetapi berkat pemerintah yang dengan cepat mengantisipasi, Vietnam masih mampu tumbuh secara positif.
"(Pemerintah) memfasilitasi bisnis-bisnis yang sifatnya ekspor untuk produk-produk tertentu, sehingga tetap bisa berjalan walaupun tetap berpengaruh akibat corona. Jadi memang dengan segala cara Vietnam mencoba agar ekonominya tetap bisa berjalan," imbuh Ibnu,
Ia menambahkan Vietnam gencar mendorong penjualan garmen, sepatu, hingga alat kesehatan. Sementara industri pariwisata masih belum pulih di mana banyak toko dan bisnis terkait pariwisata masih tutup, termasuk hotel dan lokasi wisata.
"Pariwisata di Vietnam itu cukup signifikan. Jumlah turis pada 2019 mencapai 18 juta orang, sehingga pendapatan dari pariwisata cukup besar. Dengan tidak adanya turis, industri pariwisata cukup terpukul. Tetapi untuk bisnis yang ada di sub-urban, tampaknya tidak terlihat adanya penutupan toko," tukasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gilanya Vietnam Obati Pasien, Rekor Nol Kematian Covid-19