Alarm Keras dari Pengusaha: Waspada 'Ledakan' Pengangguran!
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
25 September 2020 20:10
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pelaku usaha mengkhawatirkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kian bertambah besar dalam beberapa waktu ke depan. Hal sejalan kondisi pandemi covid-19 yang belum jelas kapan berakhir.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Rosan P. Roeslani menyebut potensi terus bertambahnya pengangguran baru akibat pegawai yang kehilangan pekerjaan bisa sangat terjadi.
"Pertumbuhan kita ada di -1,7 sampai -0,6%, ini bisa akibatkan baik kemiskinan dan terutama pengangguran. Ini akan meningkat secara signifikan. Kalau kita lihat sekarang pengangguran kita kurang lebih 7 juta, ini akan bertambah kurang lebih 5 juta walaupun kemungkinan bisa bertambah antara 4 jua sampai 5 juta orang," kata Rosan kepada CNBCÂ Indonesia, Jumat (25/9).
Ia membagi dampak sosial akibat pertumbuhan ekonomi bisa masuk ke dalam kategori berat dan sangat berat. Skenario sangat beratnya adalah penambahan kemiskinan sebanyak 5,71 juta orang dan pengangguran bertambah 5,23 juta orang. Sementara skema beratnya kemiskinan bertambah 3,02 juta orang dan pengangguran bertambah 4,03 juta orang.
Angka tersebut sangat mengkhawatirkan, pasalnya lapangan pekerjaan kian sempit setelah memasuki masa pandemi Covid-19. Banyaknya sektor yang ambruk juga menjadi masalah karena pengurangan pegawai masih terus terjadi. Di sisi lain, lulusan baru juga membutuhkan tempat untuk bekerja.
"Setiap tahun kurang lebih 2 sampai 2,5 juta orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan baru. Angkatan kerja baru 2,24 juta orang, setengah menganggur 8,14 juta, setengah menganggur 8,14 juta orang, pekerja paruh waktu 28,41 juta orang. Jadi 46,84 juta ini angkatan kerja yang bekerja tidak penuh. Atau 34,3% dari total angkatan kerja. Ini angka cukup tinggi," sebut Rosan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 6,4 Juta Jadi Pengangguran, Pekerjaan Ini Paling Rawan PHK!
Most Popular