
Terjun ke Bintan, Ini Strategi Airlangga Pulihkan Pariwisata

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengusung beberapa kegiatan guna menggerakkan perekonomian dan pariwisata khususnya di Bintan dan Kepulauan Riau.
Melalui kampanye "Indonesia Care" dan Protokol Kesehatan Pariwisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Kesehatan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu (26/9/2020).
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jumat (25/9/2020) beberapa kegiatan lainnya yang juga akan dilakukan adalah peninjauan Ekspor Produk Pertanian (Kelapa) ke Jerman oleh Kementerian Pertanian; Peresmian Program Batam Bintan Karimun (BBK) Murah oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia; dan Peninjauan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Selaku Ketua Komite PC-PEN, Airlangga Hartarto mengatakan pemulihan ekonomi di semua sektor menjadi fokus utama pemerintah dengan mengedepankan prioritas aspek kesehatan. Meskipun memukul dunia usaha secara luas, pandemi Covid-19 justru menjadi momentum bagi pemerintah, untuk merumuskan kembali transformasi ekonomi, salah satunya di bidang pariwisata.
"Pariwisata menjadi salah satu sektor yang harus segera didorong untuk pemulihan. Selain banyak ekonomi daerah yang menggantungkan pada sektor ini, juga paling mudah dan terbuka untuk menyerap Tenaga Kerja. Bahkan jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata terus naik sejak tahun 2010," katanya.
Dia menambahkan, untuk mendorong pemulihannya, pemerintah mendorong beberapa strategi dan sejumlah program. Salah satunya, optimalisasi belanja pemerintah di sektor pariwisata dengan membuat event seperti pada Rakorpim hari ini, yang dilakukan untuk mendorong mulainya kegiatan wisata dan MICE di lokasi/ destinasi wisata seperti di Bintan.
"Jika dilihat secara sektoral, sektor Transportasi dan Akomodasi, Makanan, Minuman di Indonesia mengalami kontraksi yang paling dalam, masing-masing sebesar -30,84% dan -22,02%. Keduanya mewakili sektor Kepariwisataan, yang paling terpukul karena adanya pembatasan perjalanan dan menurunnya permintaan akibat penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia," terangnya.
Demikian pula secara regional, beberapa daerah seperti Bali dan Kepulauan Riau yang sangat mengandalkan sektor pariwisata, telah mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut. Bali kontraksi sebesar -1,14% dan -10,98%, sedangkan Kepulauan Riau tumbuh 2,06% pada kuartal I-2020, namun mengalami kontraksi -6,66% (pada kuartal II-2020.
Selanjutnya, selain untuk mendorong kegiatan Pariwisata, pelaksanaan Rakorpim kali ini juga dimaksudkan untuk memberikan contoh yang baik mengenai penyelenggaraan acara Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) yang menerapkan kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan.
"Dalam Rakorpim ini, kami kembali melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian dan realisasi Program PC-PEN sebagaimana setiap satu pekan sekali (setiap Jumat sore) dilaksanakan Rapat Pleno oleh Komite," pungkasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Genjot Ekonomi, RI Susun Strategi Percepat Belanja Negara
