Raja Malaysia Tunda Pertemuan dengan Anwar Ibrahim, Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 September 2020 19:21
Malaysia's opposition leader Anwar Ibrahim gestures as he leaves after a press conference in Kuala Lumpur, Wednesday, Sept. 23, 2020. Anwar said he has secured a majority in parliament to form a new government that is “strong, stable and formidable.
Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Keinginan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim untuk mengesahkan klaimnya sebagai Perdana Menteri Malaysia rupanya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Pasalnya Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, menunda pertemuan dengan Anwar karena harus menjalani perawatan di Institut Jantung Negara (IJN).

"Saat itu, Al-Sultan Abdullah masih menjalani perawatan di bawah pengawasan ahli medis di IJN," kata Pengawas Rumah Tangga Istana Negara, Datuk Ahmad Fadil Syamsuddin dalam keterangan pada Rabu (23/9/2020), dikutip dari The Star.

Ahmad mengatakan bahwa Raja berterima kasih kepada rakyat, Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin, Tun Daim Zainuddin, para menteri Kabinet, serta barbagai individu termasuk Anwar, yang telah mendoakan kesejahteraannya.

"Al-Sultan Abdullah juga menggunakan kesempatan ini untuk berpesan kepada masyarakat agar tetap tenang dan menjaga kesehatan serta mematuhi prosedur operasi standar karena negara masih menghadapi ancaman pandemi Covid-19," tambahnya.

Lebih lanjut Ahmad berkata bahwa Raja juga menetapkan bahwa semua pihak harus memprioritaskan kesejahteraan rakyat dan negara.

Raja sendiri dirawat di Bangsal Kerajaan di IJN sejak Senin (21/9/2020) setelah ia mengatakan merasa tidak enak badan.

Pihak Istana, yang mengeluarkan pernyataan pada Selasa (22/9/2020), juga mengatakan bahwa Raja telah disarankan untuk diawasi oleh dokter, tetapi tidak ada alasan yang mengkhawatirkan mengenai kondisinya kini.

Sebelumnya, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengklaim dirinya akan menjadi perdana menteri baru Malaysia.

Anwar menegaskan telah mendapatkan "mayoritas kuat" dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Ia bahkan tengah mencari waktu audiensi dengan Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, untuk meresmikan pengangkatannya sebagai perdana menteri.

Anwar menyebut membutuhkan persetujuan raja untuk menggantikan perdana menteri saat ini, yakni Muhyiddin Yassin. Sebelum pertemuan tersebut dibatalkan, Anwar mengatakan dia seharusnya bertemu Raja bersama dengan Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail.

 


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Panas, Istana Buka Suara Raja Bertemu Anwar Ibrahim

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular