
Inggris Keluarkan Aturan Baru, Pekerja WFH 6 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengeluarkan peraturan baru untuk menekan angka penyebaran virus corona, yang kemungkinan akan berlangsung selama enam bulan.
"Ini adalah saat dimana kita harus bertindak," kata Johnson kepada Parlemen pada Selasa (22/9/2020) seperti dilaporkan Bloomberg. Dengan memberlakukan pembatasan sekarang, pemerintah dapat "melindungi ekonomi dari tindakan yang jauh lebih keras dan lebih mahal yang niscaya akan menjadi perlu di kemudian hari," katanya.
Di bawah aturan baru, bar, pub dan restoran akan dipesan untuk tutup pada pukul 10 malam mulai Kamis, dengan semua transaksi terbatas pada pelayanan di tempat. Rencana untuk mengizinkan acara bisnis dilanjutkan mulai 1 Oktober, dan kerumunan di tempat olahraga akan dilarang.
Johnson juga meminta masyarakat Inggris untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan. Aturan ini berlaku terutama untuk pekerja kantoran, dimana mereka setuju bekerja dari rumah lebih efektif dibandingkan bekerja dari kantor.
Sementara sekolah dan pusat kesehatan akan tetap buka, dan pekerja yang menyediakan layanan penting akan tetap diizinkan pergi ke tempat kerja mereka.
Peraturan baru ini juga mewajibkan penggunaan masker bagi masyarakat yang bepergian dengan transportasi umum dan berada di ruang publik. Pekerja sektor perhotelan dan ritel juga diwajibkan menggunakan masker.
Jika tidak menaati peraturan, maka akan ada denda yang lebih ketat. Aturan ini sebelumnya sudah dilakukan oleh beberapa negara, seperti Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
Peraturan baru dibuat sebagai upaya membuka kembali ekonomi negara yang terjun bebas ke dalam lubang resesi setelah lebih dari 100 tahun akibat aturan penguncian (lockdown) nasional.
Kepala Penasihat Ilmiah Johnson, Patrick Vallance, memperingatkan pada Senin bahwa tanpa tindakan, Inggris berada di jalur yang tepat untuk mendaftarkan 50.000 kasus Covid-19 baru setiap hari pada pertengahan Oktober mendatang.
Pengumuman Johnson jelas merupakan perubahan strategi Inggris dalam penanganan covid-19. Para menteri telah menghabiskan dua bulan terakhir mencoba membujuk warga Inggris untuk kembali ke tempat kerja mereka untuk menghidupkan kembali roda ekonomi.
Pemerintah juga mensubsidi makanan restoran sepanjang Agustus dalam upaya untuk meningkatkan industri dan memulihkan kebiasaan warga Inggris sebelum munculnya pandemi global Covid-19.
Inggris kini tercatat memiliki 398.625 kasus positif corona, dengan 41.788 kasus kematian sejauh ini, menurut data Worldometers.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minta Naik Gaji! Warga Inggris Berencana Mogok Kerja Lagi