
Dibayangi Risiko Covid Eropa, Wall Street Dibuka Naik 0,35%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada perdagangan Selasa (22/9/2020) ditopang penguatan saham-saham teknologi, meski masih dibayangi risiko karantina wilayah (lockdown) di Eropa.
Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 0,5% pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) tetapi 15 menit kemudian surut menjadi 95,4 poin (+0,35%) ke 27.243,11. Nasdaq menguat 46,9 poin (+0,4%) ke 10.825,72 dan S&P 500 naik 17,6 poin (+0,5%) ke 3.298,66.
Saham Amazon naik lebih dari 2%, yang diikuti saham-saham teknolog lainnya seperti Facebook, Apple, dan Microsoft. Namun saham Tesla anjlok 3,4% setelah CEO Tesla Elon Musk dalam cuitannya di twitter mengatakan bahwa perseroan tidak akan mencapai "produksi dengan volume tinggi secara serius" sampai dengan 2022.
Reli terhambat oleh pengumuman Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang memberlakukan pembatasan sosial ekstra menyusul lonjakan angka infeksi Covid-19. Ia memerintahkan kelab malam dan restoran tutup pukul 10:00 malam dan memperluas kewajiban penggunaan masker di berbagai tempat.
"Kekhawatiran virus corona muncul kembali, memicu ketegangan investor bahwa kemajuan pembukaan kembali perekonomian akan mengalami langkah mundur," tutur Lindsey Bell, Kepala Perencana Investasi Ally Invest, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Di AS, nasib stimulus kian kabur setelah Presiden AS Donald Trump mengusulkan pengganti Hakim Mahkamah Agung Ruth Bader Ginsburg, bersaing dengan Partai Demokrat. Pertarungan perebutan posisi tersebut diyakini bakal menempatkan stimulus menjadi prioritas kedua.
September secara historis dikenal sebagai bulan koreksi. Sejauh ini, indeks Dow Jones dan S&P 500 telah ambruk masing-masing sebesar 4,5% dan 6,3% sepanjang September, sedangkan Nasdaq ambruk 8,4% menyusul aksi jual atas saham teknologi yang sebelumnya terbang tinggi.
Hari ini, pelaku pasar bakal memantau Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komite Layanan Keuangan di Kongres, yang bakal menghadirkan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, berbicara mengenai kebijakan merespon pandemi.
Dari sisi korporasi, Nike bakal melaporkan kinerja kuartalan pada triwulan pertama tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?