Kampanye Pilkada Tak Patuh Protokol, Satgas: Kami Tak Tolerir

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 September 2020 18:13
Sekitar 1 juta orang menghadiri acara kampanye terbuka Prabowo-Sandi yang dimulai dengan shalat subuh berjamaah dilanjutkan dengan dzikir dan doa munajat bersama lalu dilanjut dengan pidato Sandiaga dan Prabowo. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi kampanye terbuka. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menegaskan tidak mentolerir apabila terjadi aktivitas politik yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.

Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito merespons penerapan protokoi kesehatan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak.

"Kami tidak bisa mentolerir terjadinya aktivitas politik yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi peningkatan penularan. Kami semua harus betul-betul menjaga keselamatan bangsa ini dari Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers, Selasa (22/9/2020).

Wiku menjelaskan penerapan protokol kesehatan di masa Pilkada telah ditetapkan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 6/2020 dan 10/2020, di mana penerapannya akan diawasi sejumlah pemangku kepentingan terkait.

"Keterlibatan baik pelaksana langsung seperti KPU dan badan pengawasnya seperti Bawaslu, serta perizinan satgas dan dinkes setempat, serta pengawasan dari bantuan tenaga ketahanan dan keamanan, dilakukan dengan ketat," katanya.

Wiku menegaskan, aktivitas politik dalam masa pilkada sah dilakukan selama tidak menimbulkan kerumunan massa yang berpotensi meningkatkan angka penularan Covid-19.

"Setiap kematian, setiap korban adalah hal yang harus kita hindari apapun kegiatan kita," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular