
RI Kebut Perjanjian Dagang, IU-CEPA Ditarget Tuntas Tahun ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menargetkan negosiasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IU-CEPA) tuntas tahun itu. Target itu disampaikan Jerry dalam rapat kerja dengan Komisi VIĀ DPR RI yang berlangsung secara virtual, Selasa (22/9/2020).
Menurut dia, IU-CEPA merupakan salah satu fokus utama Kemendag tahun ini. Kemarin, Jerry mengungkapkan telah bertemu dengan Dubes Uni Eropa di Jakarta.
"Dan juga sesuai arahan pak mendag (Menteri Perdagangan Agus Suparmanto) kami akan mempercepat penyelesaian itu. Mudah-mudahan tahun ini dengan adanya negosiasi round ke-10 yang akan diadakan nanti," katanya.
Selain itu, Jerry menyebut negosiasi dagang dengan Turki dalam kerangka Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) juga akan dipercepat. Pertemuan dengan negosiator Turki, yaitu wakil menteri perdagangan, juga sudah dilakukan.
"Walaupun di tengah pandemi Covid-19 kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan itu juga di tahun ini," ujar Jerry.
Lebih lanjut, politikus Partai Golongan Karya ini mengungkapkan, sampai dengan hari ini, sudah ada 20 perjanjian dagang internasional yang dituntaskan. Kemudian masih ada 13 yang berada dalam tahap negosiasi.
"Dan setelah itu masih ada sekitar 17 atau 15 perjanjian dagang yang akan kami eksplor dan tentunya dengan merambah kawasan-kawasan atau region non konvensional atau non tradisional," kata Jerry.
"Tapi yang ingin saya sampaikan adalah itu kami lakukan di tengah pandemi Covid-19. Dan terbukti dengan target yang ditetapkan kami sudah mencukupi target dan bahkan melampaui target kalau dihitung dari perjanjian dagang yang sudah diimplementasi dan juga diratifikasi," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Jerry bilang semua perjanjian dagang itu bermanfaat. Salah satunya ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang dilakukan awal tahun ini.
"Itu sekitar hampir 700 ribu produk itu tarifnya bea masuknya nol. Artinya itu meng-equal eksportir kita dan Australia untuk melakukan ekspor dan mengekspansi ekspor lebih banyak. Mungkin itu pemanfaatannya dan penggunaannya. Dan kami akan terus menerus berkoordinasi di tengah pandemi Covid-19 dengan virtual, dengan teknologi, dan juga tentunya mengoptimalkan resources yang ada," ujar Jerry.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Minta Eropa Kedepankan Prinsip Kesetaraan Sawit di WTO