
Putin Disebut di Skandal FinCEN Files yang Bocor, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Presiden Rusia Vladimir Putin disebut dalam FinCEN Files. Ini merupakan sekumpulan dokumen penting dan rahasia di dunia perbankan dan keuangan dunia yang terkait transaksi ilegal dan mencurigakan.
Namun hal itu bukan tentang Putin langsung. Melainkan sahabatnya dari kecil, Arkady Rotenberg.
Rotenberg yang merupakan seorang miliuner disebut dijatuhi sanksi "pembatasan keuangan" oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa pada tahun 2014. Di mana bank-bank Barat dilarang memfasilitasi transaksi keuangannya.
Sanksi diberikan terkait aneksasi (penggabungan) wilayah Krimea di Ukrania ke Federasi Rusia. AS menunjuk Rotenberg (68) dan saudaranya Boris (63) sebagai "orang dalam di kepemimpinan Rusia".
Rotenberg sebelumnya memang membangun jalan, pipa gas, dan pembangkit listrik melalui kontrak yang diberikan oleh Rusia. Ia juga memberikan dukungan pada proyek hewan peliharaan yang digagas Putin dan menghasilkan miliaran dolar dalam kontrak Gazprom dan Olimpiade Musim Dingin Sochi Rusia.
Tujuan dari sanksi tersebut sendiri adalah untuk memutus hubungan orang yang terkena sanksi dari seluruh sistem keuangan Barat. Namun Rotenberg tampaknya masih bisa terus mentransaksikan uang tunai melalui Inggris dan AS.
Ia dikatakan mungkin telah menggunakan Barclays Bank di London untuk mencuci uang dan menghindari sanksi. Ini terkait izin Barclays yang membuka akun untuk sebuah perusahaan bernama Advantage Alliance pada tahun 2008.
Perusahaan itu disebut telah menransfer £ 60 juta antara 2012 sampai 2016, dengan intesitas transaksi terbanyak terjadi setelah Rotenberg bersaudara diberi sanksi. Ini lalu dikaitkan dengan Rotenberg yang melakukan pembelian rahasia barang seni mahal untuk menghindari sanksi di mana Advantage Alliance terlibat.
Penyelidik AS menyimpulkan ada bukti kuat bahwa Advantage Alliance dimiliki oleh Arkady Rotenberg. Dan, bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan akun Barclays di London untuk membeli karya seni bernilai jutaan dolar untuknya.
"Terlepas dari sanksi tersebut, Arkady tampaknya telah membayar US$ 7,5 juta untuk memperoleh lukisan René Magritte La Poitrine," kata BBC.
Pada 17 Juni 2014, sebuah perusahaan yang terkait dengan Arkady mengirim uang tunai dari Moskow ke rekening Barclays Alliance di London. Keesokan harinya Barclays mengirimkan uang tunai tersebut kepada penjual di New York.
Menanggapi kabar ini, Barclays mengatakan mereka telah memenuhi semua tugas hukum dan peraturannya.
Selain soal sahabat Putin ini, laporan FinCEN Files juga memuat skandal lain di dunia perbankan seperti HSBC yang diduga terlibat penipuan lalu sejumlah bank AS seperti JPMorgan yang terkait cuci uang Kim Jong Un.
FinCEN sendiri merupakan akronim dari Jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan AS. Mereka berisi orang-orang di Departemen Keuangan AS yang bertugas untuk memerangi kejahatan keuangan. Biasanya, setiap ada masalah transaksi ditemukan, yang dilakukan dalam dolar AS, akan dikirim ke FinCEN, mencakup transaksi dengan dolar yang terjadi di luar AS.
Dokumen ini pertama kali bocor ke Buzzfeed News. Ini kemudian dibagikan dengan grup yang berisi jurnalis investigasi dari seluruh dunia, ke 108 organisasi berita di 88 negara.
(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Undang Taliban ke Moskow 20 Oktober, Ada Apa?
