Internasional

Mengejutkan! Malaysia Miliki Reproduksi Covid Tertinggi ASEAN

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 September 2020 09:55
Malaysia putuskan untuk melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona. (AP/Vincent Thian)
Foto: Malaysia putuskan untuk melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona. (AP/Vincent Thian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia memiliki angka reproduksi efektif Covid-19 (Rt) tertinggi pada 15 September, di antara 6 negara ASEAN. Ini diungkapkan sebuah lembaga pusat pemodelan penyakit berbasis di Inggris, Centre for Mathematical Modeling of Infectious Diseases.

Sebagaimana dimuat The Strait Times, dalam situs Epiforecasts lembaga itu memperkirakan bahwa jumlah reproduksi Covid-19 di Malaysia pada 15 September adalah 1,57. Lalu diikuti oleh Singapura pada 1,15; Thailand pada 1,1; Indonesia pada 1,06; dan Filipina pada 1,0.



Dua negara yang mencatat tingkat reproduksi terbawah adalah Vietnam dan Kamboja, masing-masing 0,61 dan 0,49. Namun sayang data tak memuat Myanmar, Brunei, dan Laos.

"Kerangka pemodelan kami, berdasarkan perangkat sumber terbuka," tulis lembaga itu dalam webnya, dikutip Senin (21/9/2020).

"Memperhitungkan penundaan pelaporan yang tidak pasti sehingga jumlah reproduksi diperkirakan berdasarkan infeksi laten (yang tak terlihat tapi bisa muncul) yang mendasari dan bukan kasus atau kematian yang dilaporkan."


Laporan data 15 September ini mendekati paparan Kementerian Kesehatan Malaysia pada 13 September, di mana Rt ada di angka 1,58. Rt Malaysia sendiri memuncak di 8 September dan 11 September, masing-masing 2,34 dan 2,30.

Namun tak dijelaskan mengapa lebih tinggi dari Filipina, Indonesia, dan Singapura. Padahal ketiga negara itu lebih memiliki banyak kasus dibanding Malaysia.

Ini juga terlihat jika dibandingkan dengan Inggris. Angka reproduksi Covid-19 di Inggris yang memiliki kasus lebih banyak dibanding Malaysia, juga lebih rendah.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, memperingatkan sangat penting bagi negerinya untuk menjaga Rt di bawah 1,60. Ini guna menghindari gelombang baru infeksi Covid-19 di negeri itu.

"Kita jangan sampai mengulangi penguncian (lockdown) lagi, seperti negara lain. Rt kita mengkhawatirkan," tegasnya melalui Twitter.

Sementara itu, Presiden Asosiasi Koalisi Praktisi Medis Malaysia, Dr M. Raj Kumar, mengatakan angka R tidak tetap. Sering berubah seiring perilaku.

"Rt tidak bergantung pada jumlah kasus di negara itu tetapi berapa banyak orang lain yang dapat tertular dari satu kasus yang terinfeksi," katanya menjelaskan mengapa Rt Malaysia lebih tinggi meski kasus tak sebanyak negara lain.

Ahli epidemologi negeri itu dari Universiti Malaya, Prof Awang Bulgiba Awang Mahmud, mengatakan nilai Rt bukan satu-satunya patokan apakah negara itu aman atau tidak. Kapasitas negara untuk mengatasi penyakit, tren jumlah kasus baru dan orang yang sembuh dibandingkan dengan jumlah infeksi baru juga.

R sendiri berarti tingkat infektivitas dan perkiraan jumlah rata-rata orang yang dapat terinfeksi oleh satu pasien positif Covid-19. Rt adalah angka reproduksi efektif di waktu tertentu. 


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow Malaysia Bakal Jadikan Bahasa Melayu Bahasa ASEAN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular