Waduh! Setelah Exxon, Kini Inpex dan Chevron Mau PHK Massal

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
18 September 2020 15:44
Photo by INPEX
Foto: Photo by INPEX

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah awal bulan ini Exxon Mobil Corporation, perusahaan minyak dan gas bumi asal Amerika Serikat, menyatakan tengah mengkaji kemungkinan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di seluruh wilayah kerja di berbagai negara, kini giliran perusahaan migas asal Jepang, yaitu Inpex Corporation dan perusahaan migas asal Amerika Serikat Chevron Corporation menuturkan hal serupa.

Seperti dilansir dari Reuters pada Jumat (18/09/2020), Inpex Corporation baru saja mengatakan perusahaan akan melepaskan pekerjaan di proyek gas alam cair (LNG) Ichthys di Australia karena penurunan harga minyak, tetapi tidak mengatakan berapa banyak pegawai yang akan pergi dari proyek ini.

Pemotongan jumlah pegawai oleh Inpex ini menambah daftar perusahaan yang melakukan PHK di Australia dan di seluruh dunia sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19 yang telah menurunkan permintaan energi dan juga harga minyak.

"Kondisi harga minyak yang rendah telah mempercepat Inpex Australia melakukan peninjauan atas divisi operasinya untuk mendukung kelanjutan model operasi LNG Ichthys di masa depan. Peninjauan tersebut akan berdampak pada berbagai peran di seluruh divisi operasi," kata Inpex melalui email kepada Reuters, Jumat (18/09/2020).

Inpex mengoperasikan proyek kilang LNG senilai US$ 45 miliar ini di Darwin, yang telah mengirimkan kargo LNG pertamanya pada 2018. Kilang LNG ini memiliki kapasitas 8,9 juta ton per tahun (MTPA).

"Proyek ini terus berupaya mempertahankan produksi yang lancar dan stabil," kata perusahaan.

Pada saat yang sama, hari ini Chevron Corporation juga mengonfirmasi bahwa mereka akan memangkas jumlah karyawan di Australia, sebagai bagian dari rencana PHK global hingga 15% dari 45.000 karyawannya, seperti yang telah dikabarkan pada Mei lalu.

Australia akan terpukul lebih keras dibandingkan negara lain, di mana sekitar 20%-30% stafnya akan dilepas, kata seseorang yang mengetahui situasi tersebut kepada Reuters. Berikutnya, jumlah karyawan yang akan dipangkas bisa mencapai 410 pekerja.

Operasi Chevron di Australia tahun ini terpukul oleh penghentian operasi kilang LNG raksasa Gorgon, di mana tiga unitnya harus berhenti secara bertahap karena adanya perbaikan pengelasan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Punya Proyek Hulu Migas US$ 37,21 Miliar, Ini Daftarnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular