
RS Darurat Pulau Galang Rusak Kena Angin, PUPR Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Rumah sakit (RS) yang dibangun untuk penanganan pasien Covid-19 di Pulau Galang mengalami kerusakan cukup parah. Atap serta dinding gedung karantina 240 copot dan berserakan.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S. Atmawidjaja, buka suara mengenai insiden ini.
"Betul ada angin puting beliung, sudah kami perbaiki karena masih dalam masa pemeliharaan kontraktor. Gedung yang terkena adalah Ruang Observasi 240 yang lokasinya dekat helipad," ujarnya kepada CNBC Indonesia, ketika dikonfirmasi, Kamis (17/9/20).
Proyek ini sejak awal memang digarap secara maraton. Layaknya dikejar target seiring dengan pertumbuhan angka pasien Covid-19, proyek ini dituntaskan dalam waktu 30 hari yakni 8 Maret 2020 - 6 April 2020.
Kendati demikian, Endra memastikan bahwa proyek tersebut tidak dikerjakan secara sembarangan. Aspek kelaikan dan keamanan gedung menurutnya tetap menjadi perhatian.
"Sebelum dioperasionalkan, kita sudah lakukan uji kelaikan fungsi bangunan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna gedung," urainya.
Adapun mengenai perbaikan bangunan rusak, dia menegaskan saat ini masih jadi tanggung jawab kontraktor. Keseluruhan pekerjaan berlangsung di bawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
"Kalau sudah dibangun biasanya ada masa pemeliharaan satu tahun," kata Endra.
Pada proyek ini yang bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya. Sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya. Kementerian PUPR pasang badan mengenai rusaknya bangunan.
"Kontraktor sudah memenuhi kewajibannya sesuai spesifikasi teknis.
Memang disana sering terjadi angin kencang. Pada waktu pelaksanaan juga pernah seperti ini krn angin puting beliung," urainya.
Sebelumnya diberitakan bahwa gedung yang rusak adalah gedung karantina yang diisi 160 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Seluruh pasien yang dirawat dipindahkan ke gedung yang berlokasi di sebelahnya.
"Sekitar pukul 01.30 WIB hujan deras disertai angin kencang dan pada pukul 02.30 WIB seng beterbangan semua, di bangunan karantina 240," kata Kepala RSKI COVID-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan dikutip dari detik.com, Kamis (17/9/2020).
Kolonel Khairul Ihsan menyatakan tidak ada pasien yang mengalami luka akibat insiden tersebut. Bangunan karantina pasien tanpa gejala itu berlokasi berhadapan dengan alam terbuka, sehingga angin mudah menerjang. Saat ini pihaknya pun tengah berupaya memperbaiki bagian yang terlepas, namun kondisi bahan tersebut tidak dapat digunakan kembali karena rusak.
"Karena berbatasan langsung dengan alam terbuka, sehingga nggak ada penahan angin, mungkin. Kalau yang di ruang 50 aman," katanya.
Dia pun telah melaporkan ke bagian pemeliharaan vendornya, karena masih ada kontrak kerja, dan belum sampai enam bulan. Sebagai antisipasi ke depan, ia berharap vendor memasang bagian bangunan lebih kuat agar tidak mudah copot dihantam angin.
"Takutnya bangunan itu pakunya kurang, gimana ya, kok bisa terbang," kata Khairul.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 370 Sembuh, RS Pulau Galang Terima Pasien Corona Luar Daerah