
Kalau Subsidi Listrik Dialihkan ke PLTS Atap, Kamu Sepakat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah mengejar target bauran energi baru terbarukan menjadi 23% pada 2025 dari saat ini baru sebesar 9,15%. Salah satu upaya yang dipilih untuk mendorong bauran energi baru terbarukan ini yaitu melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang masif.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Harris mengatakan salah satu program yang sedang dibahas saat ini adalah surya nusantara. Namun menurutnya, untuk mewujudkan program ini ada rencana untuk menggunakan anggaran dari subsidi listrik. Sejumlah anggaran subsidi listrik menurutnya direncanakan akan dialihkan untuk pemasangan PLTS Atap. Seperti diketahui, subsidi listrik selama ini ditujukan bagi pelanggan golongan 450 VA yang berjumlah sekitar 24 juta pelanggan dan golongan 900 VA sekitar 2-3 juta pelanggan.
"Tetapi itu yang kita coba targetkan sebagai salah satu konsep akselerasi pengembangan PLTS Atap. Namun perlu disadari, untuk alihkan subsidi itu bukan perkara mudah, karena harus dibahas dengan DPR, jadi perjalanan ke sana masih jauh," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, (16/09/2020).
Lebih lanjut dia mengatakan tidak perlu khawatir jika dengan adanya PLTS Atap ini bakal menggerus pasar PLN. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, penetrasi dari pelanggan besarannya hanya 1% saja dari total seluruh pelanggan di Indonesia.
Sampai dengan Semester I 2020 jumlah pelanggan PT PLN (Persero) yang sudah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap baru sebanyak 2.346 pelanggan dengan total kapasitas terpasang mencapai 11,5 mega watt (MW).
"Kalau berkaca dari implementasi hari ini, yang kita targetkan satu juta PLTS Atap, baru 2.350-an pelanggan (pasang PLTS Atap) dengan kapasitasnya baru 11,5 MW. Itu sangat-sangat kecil dan sangat tidak perlu dikhawatirkan," paparnya.
Dia menyebutkan beberapa wilayah yang memasang PLTS Atap paling banyak antara lain Jakarta dengan 703 pelanggan, Jawa Barat 656 pelanggan, Banten 544 pelanggan. Lalu diikuti Jawa Timur 191 pelanggan, Jawa Tengah dan DIY sebanyak 95 pelanggan, Bali 91 pelanggan, dan Aceh 24 pelanggan.
"Sebaran paling banyak di Jakarta, Jabar, Banten, dan diikuti Jatim, Jateng, Yogya, Bali, dan Aceh. Ini progress yang sudah terpasang," kata Harris.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Subsidi Listrik Diklaim Bisa Turun Rp 1,3 T via Program Ini
