
Bos Kartu Prakerja Buka-bukaan, Insentif hingga Program 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja mengklaim pihaknya telah menyalurkan insentif Rp 600.000 kepada 1,2 juta peserta.
Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menjelaskan, dari dana insentif yang sudah disalurkan kepada 1,2 juta orang tersebut, nominalnya mencapai Rp 1,6 triliun.
Denni menjelaskan setiap hari, PMO terus melakukan transfer kepada 60.000 hingga 80.000 peserta. Oleh karena itu, untuk melakukan transfer insentif kepada peserta harus dilakukan secara berkala atau bertahap
Agar insentif bisa tersalurkan, Denni berpesan kepada seluruh para peserta untuk bisa mengikuti seluruh prosedur yang ada. Misalnya saja untuk mendaftarkan NIK (nomor induk kependudukan) yang sama dengan yang didaftarkan, pastikan nomer telefon dan akun rekening atau e-wallet, NIK-nya sama dengan yang didaftarkan oleh peserta.
"Agar tidak terjadi persoalan teknis, maka peserta dianjurkan untuk tidak mengganti nomor telefon [di tengah menjalankan program], karena ini memperlambat insentif untuk diterima," jelas Denni.
Untuk keseluruhan, Denni memaparkan jumlah pendaftar di di laman resmi prakerja.go.id mencapai 23,17 juta orang. Untuk jumlah pendaftar yang sudah melalui proses verifikasi email sebanyak 18 juta, dan 13,4 juta berhasil disaring melalui validasi NIK.
Sementara itu, untuk pelatihan tatap muka (offline), PMO mengumumkan kembali menunda pelatihan offline hingga waktu yang belum ditentukan karena masih tingginya kasus virus corona atau Covid-19.
Selain itu, protokol kesehatan yang harus diterapkan dalam pelatihan offline juga akan menambah beban biaya kelas karena jumlah pesertanya akan berkurang.
"Pelatihan offline jangan dulu diselenggarakan demi memastikan tidak hanya masalah ekonomi yang challenging sekarang, tetapi juga kesehatan dari peserta," kata dosen FEB UGM ini.
Denni juga mengatakan, program kartu prakerja akan berlanjut hingga tahun 2021. Kendati demikian, tampaknya pemerintah belum akan mengubah skema program kartu prakerja seperti saat program Kartu Prakerja diluncurkan.
Di mana, program Kartu Prakerja dimaksud untuk menyiapkan para masyarakat Indonesia untuk bisa masuk ke dunia kerja.
"Harus kami sampaikan, nuansa semi bansos masih ada. Karena belum berakhirnya pandemi covid-19. Tapi ini belum finalĀ untuk menyangkut anggaran 2021," jelas mantanĀ Deputi Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden ini.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPK: Rp 289 M Bantuan Kartu Prakerja Salah Sasaran
