Sri Mulyani & DPR Sepakat Ekonomi 2021 Ditarget Tumbuh 5%

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
11 September 2020 11:37
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan 5%. Angka ini merupakan titik tengah dari yang ditetapkan sekitar 4,5%-5,5% di RAPBN 2021.

"Tahun 2021 telah ditetapkan titiknya adalah di 5,0%. Saya rasa ini keputusan yang tepat dan baik yang gambarkan antara harapan namun juga kehati-hatian terhadap kondisi tahun 2021," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam rapat virtual dengan Badan Anggaran DPR RI, Jumat (11/9/2020).

Rapat ini dihadiri juga oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa; dan Gubernur BI, Perry Warjiyo.

Menurut Sri Mulyani, sampai saat ini penyebaran virus corona atau Covid-19 masih terus terjadi, dan bahkan semua provinsi di Indonesia telah terkontaminasi. Oleh karenanya, tahun depan kewaspadaan masih harus terus ditingkatkan.

"Diakui dengan adanya perkembangan Covid terutama akhir-akhir ini, kita melihat eskalasi ketidakpastian meningkat untuk tahun 2020 dan masih akan berlangsung di 2021. Sehingga kita memang patut waspada namun tidak kehilangan fokus untuk optimistis dalam hadapi masalah," jelasnya.


Selain pertumbuhan ekonomi, yang juga berubah dari asumsi dasar makro ekonomi adalah cost recovery tahun depan yang disepakati mengalami penurunan. Cost recovery turun dari US$ 8,5 miliar di RAPBN menjadi US$ 8 miliar.

"Cost recovery berubah, turun US$ 500 juta," kata dia.

Sementara itu, asumsi makro lainnya masih tetap sama antara yang ditetapkan di RAPBN dan juga kesepakatan panja. Mulai dari tingkat inflasi untuk 2021 masih sama sebesar 3%, begitu juga nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.600/US$ dan tingkat bunga SBN 10 tahun 7,29%.

Berikut Asumsi dasar makro dan migas serta indikator pembangunan di 2021:

Asumsi Makro
-PDB 5%
-Inflasi 3%
-Nilai tukar rupiah Rp 14.600/US$
-Suku bunga SBN 10 tahun 7,29%
-Harga minyak mentah Indonesia US$ 45/barel
-Lifting minyak bumi US$ 705 ribu barel per hari
-Lifting gas bumi US$ 1.007 ribu barel setara minyak per hari
-Cost recovery US$ 8 miliar

Sasaran Pembangunan
-Tingkat pengangguran terbuka 7,7%-9,1%
-Tingkat kemiskinan 9,2%-9,7%
-Gini rasio 0,377-0,379
-Indeks Pembangunan Manusia 72,78-72,95

Indikator Pembangunan
-Nilai Tukar Petani 102
-Nilai Tukar Nelayan 104


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tumbuh 7%, Sri Mulyani: Ini Bukan Jaminan Ekonomi RI Pulih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular