
Anies 'Kunci' DKI, Menperin Khawatir Industri Tertekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta dikhawatirkan menjadi tekanan baru bagi industri. Apalagi di DKI masih banyak aktivitas industri manufaktur yang punya andil dalam menopang kegiatan ekonomi nasional. Bahkan akan berdampak pada industri di luar DKI Jakarta.
"Ini tentu sedikit banyak kembali memengaruhi industri manufaktur yang ada di Indonesia, apalagi nanti diikuti oleh provinsi lain yang kembali menerapkan PSBB ketat. Kita lihat industri yang sudah geliat ini khawatir dapat tekanan, bagi pemerintah, kesehatan masyarakat itu nggak bisa ditawar," kata Menperin Agus Gumiwang Rapat koordinasi nasional Kadin Indonesia bidang perindustrian, perdagangan, dan hubungan internasional, Kamis (10/9).
Sementara itu, secara terpisah Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto mendorong agar sektor produktif tetap berjalan dan kantor pun tetap dibuka saat ada PSBB di DKI Jakarta, dengan pembatasan orang.
"Dalam pertemuan disepakati menyeimbangkan kegiatan yang terkait pencegahan penyebaran covid-19 dan pemulihan perekonomian," ungkap Airlangga.
Namun, berdasarkan apa yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hanya 11 sektor yang dikecualikan. Dari dokumen Pemprov DKI Jakarta berikut sektor yang dikecualikan.
Kesehatan
Bahan pangan/ makanan/minuman
Energi
Komunikasi dan Teknologi Informatika
Keuangan
Logistik
Perhotelan
Konstruksi
Industri Strategis
Pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menperin: Manufaktur Drop Kena Dampak PSBB Jilid II