
Tarif Tol Batal Naik Gegara Diprotes, Luhut Bela Investor!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai kenaikan tarif sejumlah ruas tol. Luhut mendorong agar komitmen pemerintah bersama investor harus tetap dijaga terutama soal kepastian kenaikan tarif. Belakangan kenaikan tarif Tol Cipularang ditunda kenaikannya gara-gara dapat protes di tengah pandemi covid-19.
"Komitmen kita kepada investor ini salah satu yang penting. Terutama komitmen pemerintah kepada investor antara lain soal komitmen kenaikan tarif," kata Luhut di Gedung Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Ia mengingatkan agar apa yang sudah dijanjikan pemerintah kepada investor harus ditepati. Sekalipun ada sejumlah pihak yang menyampaikan protes, namun komitmen dengan investor juga merupakan hal penting.
"Tentunya kalau ada kontroversi yang kecil-kecil ya biarkan sajalah. Emang gue pikirin. Kadang-kadang perlu begitu juga," katanya.
Menurutnya, kepentingan investor juga harus jadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan. Jangan sampai ada investor yang tak nyaman dengan kebijakan yang melanggar komitmen.
"Karena bagaimanapun investor itu juga ya harus nyaman dengan kita. Bahwa apa yang sudah janji kita harus juga deliver," tegasnya.
Belakangan, gelombang kenaikan tarif tol memang terjadi. Setelah Tol Belawa -Medan-Tanjung Morawa (Belmera), sejumlah ruas lain mengikuti. Terakhir, tarif ruas Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) ikut naik, meski kemudian batal.
Dua ruas ini semula direncanakan mengalami penyesuaian tarif pada 5 September 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai Senin, 7 September 2020 pukul 00.00 WIB, memutuskan menunda penerapan tarif baru.
Pembatalan ini terjadi usai ada pihak yang keberatan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, melalui unggahan akun Instagramnya @ridwankamil, menyampaikan kekecewaannya atas keputusan kenaikan tarif tol tersebut. Menurutnya, kenaikan tarif pada masa pandemi seperti ini tidaklah bijak.
"YTH PT JASA MARGA @official.jasamarga. Menaikkan tarif tol di situasi ekonomi sulit saat pandemi ini sangatlah tidak bijak. Ekonomi yang potensi resesi ini hanya akan diperparah oleh kebijakan korporasi ini. Karena sub sektor ekonomi turunannya akan ikut naik," tulisnya pada Sabtu (5/9/2020).
"BUMN yang lain-lain berlomba menurunkan, menggratiskan, mensubsidi, ini malah menaikkan beban ongkos ekonomi. Mohon ditunda dan ditinjau ulang sampai situasi ekonomi membaik, karena itu bagian dari bela negara anda."
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akhirnya memutuskan untuk menunda penyesuaian tarif ruas Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) sepanjang 56,1 km dan ruas tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) sepanjang 35,15 km yang keduanya berada di bawah pengelolaan PT Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Penundaan tarif ini berlaku mulai Senin, 7 September 2020 mulai pukul 00.00 WIB. Penundaan penyesuaian dilakukan atas pertimbangan kondisi sosial ekonomi dalam masa Pandemi COVID-19. Sebelumnya ruas ini sempat dijadwalkan mengalami kenaikan sejak pukul 00.00 pada Sabtu, 5 September 2020.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berlaku Besok, Tarif Tol Ngawi - Kertosono Naik Rp 3.000