Asyik! Jogja-Solo Bakal Tersambung Tol, Ini Updatenya

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 September 2020 19:06
Tol Solo-Ngawi
Foto: ist jasamarga

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahapan proyek Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulon Progo bakal memasuki babak baru. Lelang proyek tersebut sudah sampai pada tahap akhir yang akan dilanjutkan dengan penandatanganan konsesi.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, menyebut, penandatanganan pengusahaan jalan tol (PPJT) proyek ini bakal berlangsung pekan depan.

"Insya Allah Minggu depan kita akan menandatangani satu perjanjian konsesi yaitu jalan Tol Jogja-Solo. Ini cukup panjang, 90 km lebih. Menghubungkan Kartosuro, Yogyakarta hingga ke Purworejo. Berikutnya adalah di kuartal IV adalah (konsesi) Tol Bawen-Jogja," kata Danang Parikesit kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/9/20).

BPJT Kementerian PUPR juga telah mengumumkan calon pemenang lelang tol tersebut melalui surat bernomor 32/BPJT/L/SYNK/2020. Surat tersebut ditandatangani Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Koentjahjo Pamboedi pada tanggal 1 September 2020.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Konsorsium PT Daya Mulia Turangga Gama Group, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai calon pemenang.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 63 ayat (1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1/PRT/M/2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha untuk Pengusahaan Jalan Tol, Peserta Pelelangan yang berkeberatan atas daftar peringkat atau hasil negosiasi yang telah diumumkan oleh Panitia, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Kepala BPJT.

Sanggahan disertai bukti bukti terjadinya penyimpangan dengan tembusan kepada Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) di Kementerian, paling lambat dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman Penetapan Hasil Negosiasi atau pada Selasa, 8 September 2020.

Danang Parikesit mengaku senang dengan keterlibatan swasta dalam proyek ini. Meski masih ada kolaborasi dengan BUMN, namun keberadaan swasta merupakan angin segar bagi bisnis jalan tol.

"Kita juga happy bahwa pemenangnya adalah kombinasi antara badan usaha swasta dan badan usaha milik negara, dengan komposisi mayoritas di B/badan usaha milik swasta," kata Danang.

Dia menyebut, ruas ini memiliki nilai investasi sekitar Rp 30 triliun dengan alokasi pengadaan lahan mendekati Rp 15 triliun. Pembebasan lahan ini bakal digenjot untuk mendorong bangkitnya perekonomian.

"Jadi kalau kita bisa mengadakan pembahasan lahan dan akan sampai ke masyarakat, ini akan bisa meningkatkan daya beli masyarakat," ujarnya.

"Harapan kita justru bapak menteri meminta kita untuk mempercepat perjanjian perjanjian konsesi yang akan datang dan tinggal mempercepat untuk pengadaan lahan, di proyek proyek konstruksi yang sedang berjalan," lanjutnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular