Internasional

Serbia Buka Kedubes di Yerusalem, Palestina: Ini Ilegal!

tahir saleh, CNBC Indonesia
06 September 2020 07:29
Palestinians laborers line up to cross a checkpoint at the entrance to the Israeli settlement of Maale Adumim, near Jerusalem, Tuesday, June 30, 2020. Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu appears determined to carry out his pledge to begin annexing parts of the occupied West Bank, possibly as soon as Wednesday. (AP Photo/Oded Balilty)
Foto: Pencaplokan Tepi Barat Israel-Palestina (AP/Oded Balilty)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kedutaan Besar Palestina untuk Beograd menegaskan bahwa langkah pemerintah Serbia yang memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi PBB.

Pernyataan Kedubes Palestina untuk Beograd Mohammed Nabhan muncul setelah Washington mengumumkan Serbia berkomitmen untuk memindahkan kedutaannya.

"Artinya, sejauh itu terjadi, maka bertentangan dengan hukum internasional [ilegal] dan terhadap Resolusi PBB berkaitan dengan masalah Palestina dan Yerusalem sebagai kota yang diduduki," kata sebuah pernyataan dari kedutaan, dikutip kantor berita Turki, Anadolu Agency, Minggu (6/4/2020).

"Dan bahwa hal itu merugikan hak-hak Rakyat Palestina untuk menjalankan negaranya di semua wilayah yang diduduki Israel pada tahun 1967 termasuk Yerusalem." 

Nabhan mengatakan keputusan itu juga akan merenggangkan hubungan kedua negara.

Beograd adalah ibu kota dan kota terbesar di Serbia, sementara Republik Serbia adalah negara yang berada di tenggara dan pusat Eropa. Pada 2003 hingga 2006, Serbia sempat bergabung dengan Montenegro dalam persemakmuran Uni Negara Serbia dan Montenegro dengan ibu kota Beograd.

Tapi pada 3 Juni 2006 Montenegro memproklamirkan kemerdekaan pascareferendum.

"Tidak ada keraguan bahwa ini akan merusak persahabatan tradisional antara Palestina dan Serbia dan tidak akan mendukung perkembangan ini," kata Nabhan.

Dia juga menambahkan bahwa Palestina dianggap sebagai teman bagi Serbia dan rakyat Serbia. Sebab itu, dengan persahabatan antara Serbia dan Palestina, digarapkan Serbisa bisa menjauhkan diri dari pernyataan pemerintah Washington yang dipimpin Donald Trump.

Para pemimpin Serbia dan Kosova melakukan pertemuan selama 2 hari yang disponsori AS di Washington di mana ketiga negara mencapai tonggak bersejarah, setuju untuk menormalisasi hubungan ekonomi.

Serbia dan Kosovo menandatangani perjanjian terpisah dengan AS di mana Serbia setuju untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Kosovo dan Israel juga sepakat untuk menormalisasi hubungan dan menjalin hubungan diplomatik.

Serbia juga setuju untuk membuka kantor komersial di Yerusalem pada September ini.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rusia-Ukraina, 2 Negara Ini Ancam Perang Baru di Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular