Internasional

Geram! China Bantah Habis-habisan Laporan 'Bias' Pentagon

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 September 2020 19:20
Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019.  REUTERS/Aly Song
Foto: Bendera China dan AS (REUTERS / Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk berhenti membuat laporan yang "tidak bertanggung jawab" soal Negeri Tirai Bambu. Pernyataan itu disampaikan pada Rabu (2/9/2020), tak lama setelah Departemen Pertahanan AS mengeluarkan laporan tahunan soal China yang dituduh berniat memperluas militernya dengan kedok program investasi.

"Kami mendesak pihak AS untuk meninggalkan mentalitas perang dingin yang sudah ketinggalan zaman dan pola pikir zero-sum game, berhenti mengeluarkan laporan yang tidak bertanggung jawab dari tahun ke tahun, mengambil pandangan objektif dan rasional tentang niat strategis China dan pembangunan pertahanan nasional, dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif ke hubungan China-AS dan hubungan militer-ke-militer, bukan sebaliknya." kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying dalam konferensi pers reguler seperti dilansir laman Kemenlu China, Kamis (3/9/2020).

"Laporan terbaru ini sama dengan laporan sebelumnya yang mengabaikan fakta dan penuh bias. China dengan tegas menentang komentar yang tidak pantas tentang pertahanan nasional China dan distorsi yang disengaja dari niat strategis China."

Lebih lanjut, Hua Chunying mengatakan bahwa niat strategis China transparan dan konsisten. Ia juga menegaskan bahwa Konstitusi Republik Rakyat China dengan jelas menetapkan bahwa China menganut jalur pembangunan damai dan mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

China juga menjalankan kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif. "China adalah pembangun perdamaian dunia, kontributor pembangunan global dan pembela tatanan internasional. Perkembangan kekuatan militer China berarti semakin kuatnya perdamaian dunia. Penguatan pertahanan nasional China adalah untuk menjaga kemerdekaan nasional, kedaulatan dan integritas teritorial, dan menjalankan hak dan kepentingan yang sah dari negara berdaulat, yang tidak tercela."

"Seperti kita ketahui bersama, kekuatan militer China jauh di belakang AS. Anggaran belanja militer Amerika Serikat sebanyak gabungan anggaran hampir 10 negara berikutnya. AS hanya mencari alasan untuk mencari superioritas dan hegemoni absolut di bidang militer." tegasnya.

Pernyataan itu disampaikan setelah sebelumnya AS menuduh China menggunakan inisiatif Belt and Road (OBOR) untuk membangun pijakan bagi militernya di negara peserta inisiatif tersebut.

Tuduhan itu dituangkan Departemen Pertahanan AS dalam laporan tahunannya kepada Kongres.

Dalam laporan itu, AS menyebut Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan termasuk dalam target China untuk dijadikan tempat membangun pangkalan militer.

"Saat ini, China menggunakan infrastruktur komersial untuk mendukung semua operasi militernya di luar negeri, termasuk kehadiran PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) di wilayah negara lain, termasuk pangkalannya di Djibouti," tulis Pentagon.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Cuma RI, Ini Negara Target "Pangkalan Militer" China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular