
Banyak Dokter Tumbang, Jam Kerja Tenaga Medis Bakalan Diatur

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memastikan akan menata ulang jam kerja para tenaga medis yang bekerja di sejumlah rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19.
Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Beban kerja tenaga kesehatan perlu dirasionalisasi agar tidak terjadi kelelahan dari para tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, baik dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya," kata Wiku, Kamis (3/9/2020).
Wiku menjelaskan, rasionalisasi jam kerja para tenaga medis diberikan sebagai salah satu cara agar para tenaga medis tetap prima. Apalagi, saat ini sudah banyak tenaga medis yang gugur karena kelelahan.
"Merasionalisasi agar tidak terjadi kelelahan. Kemudian, menambah jumlah shift," katanya.
Selain itu, pemerintah akan melakukan kategorisasi pasien untuk mengurangi jam kerja para tenaga medis. Meskipun tidak secara spesifik, namun Wiku memastikan hal ini dilakukan agar beban kerja tenaga medis berkurang.
"Melakukan kategorisasi pasien untuk mengurangi beban kerja. Di mana beberapa RS, seperti RS Wisma Atlet dapat menangani pasien dengan kondisi ringan hingga sedang," jelasnya.
Sekadar mengingatkan, Ikatan Dokter Indonesia pada Senin (31/8/2020) melaporkan sudah 100 dokter meninggal gegara Covid-19.
"Mari kita doakan agar kawan-kawan kita yang gugur mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa, keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta perjuangannya mengilhami dan menjadi tauladan bagi kita semua agar tetap komitmen menjalankan pengabdian kepada kemanusiaan," ujar Ketua Umum PB IDI dr. Daeng M. Faqih.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Satgas Covid-19: Kasus Aktif RI Masih di Bawah Rerata Dunia
