Kasus Covid-19 Nanjak 15% Usai Lebaran, Paling Tinggi Jateng

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 June 2021 19:35
‌Warga menjalani swab test PCR di kawasan RT 06/03 , Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (20/Mei/2021). Sebanyak 24 warga atau delapan kepala keluarga (KK) di RT 06, RW 03, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, terpapar Covid-19. Kawasan RT 03 langsung menerapkan lockdown atau Pengawasan Ketat Berskala Lokal (PKBL) di wilayah tersebut guna mencegah penyebaran Covid-19. Selama lockdown warga diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan dilarang keluar rumah apabila tidak ada keperluan mendesak. Pihaknya juga mengadakan swab test PCR massal warga setempat. Pihak kecamatan juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan logistik warga RT tersebut. Delapan KK yang terpapar Covid-19 sebagian besar menjalani isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Pantauan CNBC Indonesia sejumlah warga terpaksa beraktifitas dari rumah. Okie yang keseharian nya menjadi badut di sekitar Ciracas terpaksa harus menahan diri dari rumah karena ada himbauan untuk tetap dirumah.
Foto: Ilustrasi tes usap Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Pertambahan kasus harian positif Covid-19 di Indonesia kembali menyentuh angka 6 ribu, setelah sebelumnya angka yang sama terjadi pada akhir Mei 2021. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 6.486 pada, Jumat (4/6/2021) sehingga totalnya menjadi 1,84 juta.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan dalam satu pekan terakhir kasus Covid-19 secara nasional mencapai 15,1% hingga Kamis (3/6/2021), kenaikan ini lebih rendah dibandingkan pekan lalu naik 30%.

"Kita masuk minggu kedua pasca libur Idul Fitri, artinya kenaikan kasus pada periode ini sudah dapat diklaim sebagai dampak dari libur Idul Fitri," kata Wiku, Jumat (4/6/2021).

Adapun lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kasus tertinggi dalam sepekan terakhir, yakni Jawa Tengah naik 1.181 orang, Riau 1.550 orang, Kepulauan Riau 771 orang, Aceh 692 orang, dan DKI Jakarta 523 orang. Sementara angka kematian juga turun 15% dan menurutnya menjadi perkembangan yang baik mengingat peningkatan kasus positif belakangan ini.

"Kenaikan kasus positif di Jateng dapat terjadi karena Jateng merupakan destinasi mudik yang dikunjungi saat Idul Fitri. Mobilitas penduduk ke tempat wisata pada 13-19 Mei lalu cukup tinggi mencapai 51%," kata dia.

Sementara kenaikan kasus di DKI Jakarta terjadi saat ada arus balik mudik, artinya orang yang kembali dari perjalanannya menyebabkan penularan ini. Untuk kenaikan di Riau, Kepulauan Riau, dan Aceh bisa terjadi sebagai dampak dari tingginya mobilitas penduduk setempat pada libur Idul Fitri. Satgas mencatat mobilitas penduduk di Riau mencapai 70%, dan Aceh 45% yang menuju tempat wisata.

"Ini menunjukkan bahwa kenaikan kasus bisa karena akumulasi kenaikan aktivitas penyebab yang berpotensi meningkatkan penularan di tengah masyarakat. Berkerumun dapat meningkatkan kasus Covid-19 bukan hal yang mengada-ada," ujar Wiku.

Untuk mengantisipasi kenaikan kasus, Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kapasitas perawatan pasien Covid-19 pada RS penyelenggara layanan Covid-19 di lingkungan Kemenkes. Dalam surat ini, direktur atau kepala rumah sakit di zona I-III diminta mengkonversi ruang rawat inap dan ICU yang dimiliki sesuai persentase yang ditentukan.

"RS diminta memenuhi ketentuan surat ini. Saya minta Satgas dan Pemda mengantisipasi kasus Covid-19 daerah yang muncul di daerahnya," pungkas Wiku.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular