Menunggu Resesi

Pengusaha Ini Sebut Ekonomi RI -2% Saja Sudah Sangat Bagus

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 September 2020 13:27
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyebut Indonesia akan sangat sulit terhindar dari resesi. Pada triwulan III-2020, ia memperkirakan ekonomi bisa tumbuh minus 2% sudah sangat bagus.

Melihat pertumbuhan ekonomi yang tidak membaik secara signifikan setelah era new normal, ditambah lambatnya penyerapan anggaran dari banyak Kementerian dan Lembaga, maka Indonesia sangat berpotensi mengalami fase resesi.

"Kuartal III ini memang ada rebound, namun naiknya nggak banyak. Saya rasa sulit untuk melihat pertumbuhan ekonomi di angka plus. Jika nantinya -2% saja sudah sangat bagus," kata Hariyadi kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/9).

Hal itu tidak lepas dari sulitnya ekonomi di kalangan menengah ke bawah. Sektor konsumsi yang biasanya menjadi penggerak justru lesu, dan ini banyak diputar oleh kalangan menengah ke bawah.

Sayang, banyak yang pendapatan menurun, bahkan kehilangan pendapatan akibat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan. Di lain sisi, kalangan menengah ke atas lebih memilih untuk tidak mengeluarkan uangnya karena khawatir pandemi covid-19 yang belum berkesudahan.

Jika kondisi itu terus berlanjut, maka sulit untuk menyebut Indonesia bakal terhindar dari resesi. Termasuk hingga akhir tahun mendatang, kondisinya tidak akan jauh berubah. Perlu ada perbaikan yang nyata di waktu beberapa bulan ke depan. Sayang, aturan yang ada justru mempersempit peluang untuk meningkatnya pertumbuhan itu sendiri.

"Itu akan membaik kalau subsidi ke pekerja bisa jalan, tapi kemarin ada aja, nggak boleh ada tunggakan iuran. ya kondisi gini siapa yang nggak menunggak. Contoh saja di Bali hotel yang buka paling 10%. Apa mereka bayar iuran BPJS Ketenagakerjaan? kan nggak make sense. ini niatnya mau cash BLT atau gimana?"

Bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat -5,32%.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan kekhawatirannya soal resesi yang akan ditentukan dari hasil capaian ekonomi triwulan III-2020. Jokowi menegaskan satu bulan ke depan menjadi pertaruhan terakhir apakah ekonomi Indonesia memasuki jurang resesi atau tidak. Jokowi menegaskan, apabila ekonomi domestik kembali minus, maka dipastikan Indonesia masuk ke daftar negara resesi.

"Untuk itu, kuartal ketiga, yang kita masih punya waktu satu bulan yaitu Juli, Agustus, September. Di September ini kita masih ada kesempatan. Kalau kita masih berada pada posisi minus artinya kita masuk resesi," tegasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan & Skenario Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2021, Percaya??

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular