Internasional

Kacau! Aparat AS Tembak Pria Kulit Hitam 20 Kali hingga Tewas

sef, CNBC Indonesia
02 September 2020 11:27
Demonstrators hold signs during a protest Monday, Aug. 3, 2020, in Los Angeles. Parents, students, and teachers held a press conference and car caravan to call for a safe, fully funded, and racially just approach to reopening of Los Angeles schools. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)
Foto: Guru dan staf sekolah di berbagai wilayah Amerika Serikat (AS) menggelar aksi memprotes rencana pembukaan kembali sekolah saat pandemi virus Corona (COVID-19). (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Demonstrasi terkait isu rasial kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Setelah Kenosha Wisconsin dan Portland, Oregon, kali ini di Los Angeles, California.

Massa menuntut penembakan deputi sheriff pada seorang pria bernama Dijon Kizzee (29), warga Afrika-Amerika, Selasa (1/9/2020). Ia ditembak saat sedang mengendarai sepeda.



Hal itu membuat 100 orang berkumpul meminta jawaban. Mereka membawa spanduk "Hentikan Polisi Pembunuh".

Di AS, deputi sheriff adalah pembantu kepala penegak hukum, sheriff, yang langsung dipilih publik. Sehingga jabatan sheriff adalah jabatan publik.



Sheriff sendiri adalah lembaga konstitusional di AS. Ia berbeda dengan polisi meski sama-sama lembaga penegak hukum.

Sementara itu, lembaga sheriff setempat mengatakan mereka mencoba menghentikan Kizzee karena melanggar aturan. Kizze melarikan diri namun para sheriff mengejarnya.

Dean mengatakan tidak jelas kode mana yang diduga dilanggar Kizzee. Namun pria itu sempat meninju wajah salah satu sheriff sambil menjatuhnya seikat bungkusan pakaian yang dibawanya.

"Dalam bungkusan pakaian yang dia jatuhkan ada pistol semi otomatis hitam," kata Letnan Brandon Dean, dari Departemen Sheriff County LA, dikutip dari AFP.

Sementara itu pengacara hak sipil yang mewakili keluarga Kizzee, Ben Crump, mengatakan lelaki itu ditembak lebih dari 20 kali. Ia mendesak saksi menghubunginya dengan informasi apapun.

"Mereka bilang dia lari, menjatuhkan pakaian dan pistol," kata Crump, yang juga mewakili keluarga Floyd, dalam Twitternya.

"Dia tidak mengambilnya, tapi mereka menembaknya di belakang 20+ kali lalu meninggalkannya selama berjam-jam."

Seorang saksi, Deja, mengatakan sempat berteriak saat hal itu terjadi. "Jangan tembak dia, jangan tembak dia," katanya.

Ia mengatakan sheriff berusaha merebut barang dari Kizzee namun gagal. Saar Kizzee berlari polisi menjepit belakang kakinya.

"Dia berbalik dan kemudian mereka menembaknya." ujarnya.

Ia mengaku tak melihat Kizzee memegang pistol dan menambahkan bahwa deputi memborgolnya setelah penembakan. Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sederet Kasus Polisi AS Tembak Warga Kulit Hitam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular