
Corona Bikin Target 17 Juta Kunjungan Turis Asing Cuma Mimpi

Jakarta, CNBC Indonesia - Mimpi mendatangkan 17 juta turis asing ke Indonesia di tahun ini semakin tak realistis. Tinggal lima bulan lagi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masih di bawah 50% dari target.
Dalam rilis terbarunya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisman pada Juli 2020 sebanyak 159,8 ribu kunjungan. Membaik dari bulan Juni yang berada di angka 158,3 ribu. Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah kunjungan wisman masih anjlok 89,12%.
Pada 7 bulan pertama tahun ini, kunjungan wisman ke Tanah Air hanya tercatat mencapai kurang lebih 3,25 juta kunjungan saja. Jauh lebih rendah dari tren lima tahun terakhir. Jumlah kunjungan wisman Januari-Juli anjlok 64,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jika melihat target angka kunjungan wisman tahun ini dipatok di 17 juta kunjungan, maka di sisa tahun ini yang tinggal lima bulan saja terhitung dari akhir Juli, RI harus mendatangkan 13,75 juta wisman.
Itu berarti setiap bulannya kunjungan wisman harus mencapai 2,75 juta kunjungan. Angka ini setara dengan hampir dua kali kunjungan wisman dalam kondisi normal ke dalam negeri yang mana itu juga sangat tidak realistis.
Tak usahlah 17 juta kunjungan wisman. Untuk mencapai 10 juta kunjungan saja RI masih harus mendatangkan 6,75 juta pelancong asing atau setara dengan 1,35 juta turis asing per bulannya. Angka paling realistis jika melihat tren kunjungan wisman saat ini akan berada di 4-5 juta kunjungan.
Sekali lagi kalau dalam kondisi normal mungkin hal tersebut masih bisa diupayakan. Namun kondisinya sekarang sedang pandemi. Indonesia juga belum merdeka dari wabah Covid-19.
Kendati pariwisata Bali yang sempat mati suri kembali dibangkitkan pada 31 Juli lalu, upaya ini tak akan bisa mendongkrak banyak lantaran minat untuk bepergian masih surut sebelum vaksin yang efektif ditemukan atau kondisi benar-benar aman.
Jika sumbangan devisa dari sektor pariwisata tahun lalu mencapai US$ 19,7 miliar, dengan lesunya sektor pariwisata nasional seperti sekarang ini tentu sumbangsihnya akan anjlok sangat signifikan.
Jika menggunakan asumsi 4-5 juta kunjungan wisman, maka sumbangsih devisa dari sektor pariwisata kemungkinan hanya akan mencapai sekitar US$ 5,4 miliar saja.
Bahkan prediksi Bappenas lebih ngeri lagi kalau di tahun ini kunjungan wisman akan merosot tajam hingga 4 juta saja dengan penerimaan di sektor pariwisata hanya sebesar US$ 3,3 miliar - US$ 4,9 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Menyerah, Ini Cara Sektor Pariwisata Bertahan di Pandemi
