Wisman Pelesiran ke RI Makin Ramai, Habisin Duit Segini

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
03 June 2024 14:25
Pada penghujung akhir tahun 2022, Indonesia banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara (wisman). (CNBC Indonesia/Suhendra)
Foto: Pada penghujung akhir tahun 2022, Indonesia banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara (wisman). (CNBC Indonesia/Suhendra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada bulan April 2024, ada 1.066.958 wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia. Angka itu naik 2,41% secara bulanan, dan melonjak 23,23% secara tahunan.

Secara kumulatif bulan Januari-April 2024, tercatat ada 4.098.714 wisman berkunjung ke Indonesia, meningkat 24,85% dibandingkan periode sama tahun 2023.

"Sebagai informasi, total jumlah kunjungan wisman pada catur wulan pertama tahun 2024 ini merupakan yang tertinggi selama 4 tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2020," kata Plt Kepala Amalia Adininggar Widyasanti saat jumpa pers, Senin (3/6/2024).

Data BPS menunjukkan, sepanjang tahun 2019, total ada 16.106.954 wisman yang berkunjung ke Indonesia. Sebanyak 5.031.873 wisman diantaranya masuk RI pada periode bulan Januari-April 2019.

Setelah tahun 2019, atau pada saat pandemi Covid-19 melanda dunia, jumlah wisman yang berkunjung ke RI turun drastis.

Pada periode Januari-April tahun 2020, tercatat hanya 2.807.397 wisman berkunjung ke Indonesia, dari total 4.052.923 wisman sepanjang tahun 2020.

Pada Januari-April 2021 angka itu anjlok lagi ke hanya 465.038 wisman, lalu pada periode sama tahun 2022 ada kenaikan menjadi 642.512 wisman, kemudian Januari-April 2023 mulai melonjak menjadi 3.282.950 wisman.

Dan, pada periode 4 bulan pertama tahun ini, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia melonjak, memangkas gap terhadap tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.

Lalu bagaimana dengan pengeluaran wisman yang berkunjung ke RI?

"Pola pengeluaran wisman selama berkunjung di Indonesia, pada triwulan I 2024, proporsi pengeluaran wisman adalah untuk biaya akomodasi yang sebesar 37,85%, diikuti pengeluaran untuk makan dan minum sebesar 20,60% serta proporsi untuk belanja dan cinderamata sebesar 12,67%," papar Amalia.

"Rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan itu sebesar US$1.429," lanjutnya.

BPS mencatat perkembangan rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan sepanjang periode tahun 2020-2024. Terpantau, pengeluaran tahun 2021 adalah tertinggi dan ada tren semakin menurun.

Tahun 2020, rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan adalah US$2.165, lalu tahun 2021 melonjak jadi US$3.097,41, tahun 2022 anjlok jadi US$1.448,01, dan tahun 2023 jadi US$1.625,36. Data tersebut untuk periode triwulan pertama masing-masing tahun 2020-2024, angka tahun 2024 adalah angka sementara.

Dari proporsi pengeluaran wisman, terlihat ada perubahan.

Tahun 2023, porsi untuk akomodasi mencapai 41,65%, disusul untuk makan dan minum sebesar 21,49%, dan untuk belanja dan cinderamata sekitar 12.93%.

"Sebagian besar pengeluaran wisman dialokasikan untuk biaya akomodasi," kata Amalia.

Selain untuk 3 pos pengeluaran itu, wisman juga menghabiskan uangnya di Indonesia untuk hiburan, transportasi lokal, paket tour lokal, penerbangan domestik, sewa kendaraan, kesehatan dan kecantikan, biaya pelatihan, serta biaya lainnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Negara Berlomba Rayu Turis Asing, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular