
Melihat Fakta Covid-19 RI yang Buat Kepala Pusing 7 Keliling

Saat ini ibu pertiwi memang sedang mengalami dilema. Antara ekonomi atau kesehatan masyarakat. Belum ada vaksin penangkal yang ampuh untuk melawan virus corona. Kandidat vaksin kian banyak, tetapi masih harus melewati serangkaian uji klinis untuk membuktikan efektivitas dan keamanan vaksin tersebut.
Sementara itu, berbagai jenis obat juga terus diteliti dan diuji untuk membantu menyembuhkan pasien Covid-19, mulai dari obat generik anti-inflamasi seperti Dexamethason, obat radang sendi berupa antibodi monoklonal Tocilizumab hingga plasma darah pasien sembuh Covid-19 (plasma konvalesen).
Fokus yang harus dilakukan sekarang tentunya adalah menekan jumlah pertambahan kasus baru (flattening the curve), serta menyembuhkan yang sakit. Jangan sampai kenaikan kasus baru melampaui jumlah orang yang sembuh seperti baru-baru ini.
Jika hal ini yang terjadi, maka tingkat kasus aktif bisa kembali melesat. Tentu jika hal ini terjadi dampaknya akan sangat terasa di sektor kesehatan masyarakat mengingat kapasitas rumah sakit dan juga ketersediaan tenaga medis di Indonesia yang terbatas jika dibandingkan dengan negara lainnya.
Tingkat reproduksi (Rt) virus di 22 dari 34 provinsi di Tanah Air masih berada di atas 1. Artinya satu orang yang positif Covid-19 bisa menularkan ke satu orang lain. Masalah muncul ketika orang yang positif itu tidak terdeteksi alias menyandang status orang tanpa gejala (OTG).
OTG seolah memberikan gambaran tentang seperti apa fenomena gunung es Covid-19 di Tanah Air. Fakta yang lebih mengerikan lagi adalah virus corona untuk strain D614G yang terkenal memiliki laju mutasi yang tinggi juga ditemukan.
Mutan-mutan tersebut saat ini dilaporkan sudah ditemukan di 5 kota besar RI seperti DKI Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, Bandung hingga Surabaya.
Melihat semua realita ini, kita patut was-was. Terkait seberapa lama pandemi ini akan merebak di Bumi Pertiwi tentu tak ada yang tahu pasti. Hanya saja fokus pada apa yang bisa dikontrol adalah poin utamanya.
Kuncinya ada tiga. Pertama adala testing, testing, testing. Kedua lakukan surveilansi atau contact tracing kemudian segera isolasi setelah ditemukan. Terakhir adalah galakkan protokol kesehatan dan jaga jarak aman. Mari kembali mendisiplinkan diri!
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg)[Gambas:Video CNBC]