
'Ramal' PDB RI Q3 Bisa Minus, RI Resesi Pak Luhut?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki proyeksi terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020. Menurut Luhut, pemerintah berusaha keras agar perekonomian Indonesia tidak tumbuh negatif pada kuartal tersebut.
Demikian disampaikannya saat menjadi pembicara acara High Impact Seminar dan Kick Off Program BI dalam GerNas Bangga Buatan Indonesia dengan tema "Mewujudkan UMKM sebagai Kekuatan Baru Perekonomian Nasional: Sinergi Program Transformasi UMKM Memasuki Ekosistem Digital" secara virtual, Minggu (30/8/2020).
"Kunci pemulihan ekonomi adalah kompak, bekerja sama, semangat inovasi, dan menjaga optimisme. Dan kita juga jangan ditakut-takuti kalau sampai ada negatif (pertumbuhan ekonomi minus) di kuartal III-2020. Kita berjuang sekuat-kuatnya sehingga bisa nanti kuartal III-2020 mungkin dekat dengan nol atau mungkin negatif nol koma sekian. Tapi kalau itu terjadi bukan akhir dari segala-galanya," kata Luhut.
Lebih lanjut, eks Kepala Staf Kantor Presiden ini mengaku telah berdiskusi dengan Bank Dunia tadi malam. Luhut bilang kalau Bank Dunia mengapresiasi program-program yang dilakukan pemerintah.
"Sepanjang kita tadi masih bekerja dengan seperti ini, apa yang kita lakukan itu sudah benar. Langkah kita sudah benar, disiplin sudah benar, tidak perlu ada ketakutan. Optimisme. Saya ulangi optimisme ini harus semua kita pelihara," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia berpotensi jatuh ke jurang resesi. Ini setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 minus 5,32%. Oleh karena itu, dalam berbagai kesempatan, pemerintah menekankan akan berusaha agar tidak jatuh ke jurang resesi.
Dalam keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa (25/8/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan tetap ada downside risk pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020.
"Kuartal III outlook-nya antara 0% hingga negatif 2%," kata Sri Mulyani.
Dengan demikian, perekonomian Indonesia sepanjang 2020 diproyeksi akan berada di kisaran minus 1,1% hingga positif 0,2%. Sri Mulyani bilang ada dua kunci utama yang mampu menyelamatkan ekonomi tanah air dari jurang resesi. Kedua kunci itu adalah konsumsi rumah tanggan dan investasi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi & Lagi Luhut 'Ramal' PDB RI Q3 Minus, Resesi?
