PSBB Transisi Jakarta Berakhir Hari ini, Perpanjang Lagi Nih?

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
27 August 2020 11:58
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Mengumumkan Status PSBB Transisi Jakarta (Tangkapan Layar Youtube Pemprov DKI Jakarta)
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tangkapan Layar Youtube Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, CNBC IndonesiaPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta yang diperpanjang sejak 14 Agustus 2020 akan berakhir pada hari ini, Kamis (27/8/2020).

Sampai berita ini ditulis, belum ada kepastian apakah PSBB transisi di ibu kota kembali diperpanjang. Namun jika diperpanjang, maka ini merupakan perpanjangan kelima sejak awal Juli 2020.

Seperti diketahui, PSBB transisi merupakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk menekan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19. Sebagai tindak lanjut, Pemprov DKI Jakarta via Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah merilis Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.

Akan tetapi, per hari ini, kasus konfirmasi positif Covid-19 di ibu kota masih tinggi. Berdasarkan data di laman corona.jakarta.go.id, kasus konfirmasi positif di Jakarta mencapai 35.642. Dari jumlah itu, 2.770 dirawat, 26.750 sembuh, 1.144 meninggal, dan 4.978 isolasi mandiri.

Khusus untuk periode 13 Agustus 2020 hingga 26 Agustus 2020, kasus konfirmasi positif bertambah 7.959. Positivity rate sejak 14 Agustus 2020 hingga 25 Agustus 2020 pun tergolong tinggi, bahkan pernah mencapai 12,5% pada 22 Agustus 2020.



Dalam sejumlah kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bilang peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 patut disyukuri. Hal itu disampaikan Anies saat menjadi pembicara kunci dalam webinar terkait pelaksanaan Salat Iduladha dan Kurban di Masa Pandemi via akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Rabu (29/7/2020).



"Jadi saya berharap kepada semuanya nanti ikut membantu menjelaskan bahwa angka positif yang ditemukan di Jakarta itu harus disyukuri. Kalau mereka tidak ketemu, maka mereka menularkan," katanya.



"Bayangkan kalau seseorang terpapar Covid-19 tapi dia tidak tahu terpapar Covid-19, maka dia menularkan pada istrinya, anaknya, pada teman kerjanya, pada orang tuanya. Tapi dengan orang ini ketemu maka dia bisa mencegah dirinya menularkan pada orang lain," lanjut Anies.



Oleh karena itu, eks menteri pendidikan dan kebudayaan itu bilang apabila ada orang yang positif Covid-19 ditemukan, maka harus disyukuri.


"Banyak dari kita yang menganggap kalau positif berarti masalah. Memang kita masih punya wabah. Sedunia masih ada wabah. Pilihannya adalah mau ditemukan atau tidak. Kalau tidak ditemukan angkanya nanti kecil. Kalau kecil mungkin kita bersyukur alhamdulillah tambahnya hari ini cuma 10, lha iya yang ditesnya sedikit. Karena tidak berusaha diketahui. Kalau kami di Jakarta justru meningkatkan kegiatan testing untuk menyelamatkan nyawa," kata Anies.

"Saya berkali-kali menegaskan kami bukan ingin menurunkan angka Covid-19. Kami ingin menurunkan penyebaran Covid-19. Kalau menurunkan angka Covid-19 itu caranya kurangi testing, langsung berkurang angka Covid-19-nya. Tapi warganya bisa tidak selamat karena pemerintahnya tidak melakukan testing," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies Ungkap Alasan Tak Tarik 'Rem Darurat' di DKI Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular