
Mengapa Kerusuhan Memanas Lagi di AS?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerusuhan di Amerika Serikat kembali memanas dua hari terakhir. Beberapa gedung dan mobil di Kota Kenosha, negara bagianĀ Wisconsin dibakar oleh para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa yang marah mulai berdemonstrasi di jalan setelah melihat video penembakan Jacob Blake (29) oleh petugas polisi yang beredar di media sosial. Dalam video berdurasi 20 detik itu, terlihat seorang polisi kulit putih menembak 7 kali punggung Blake.
Akibat unjuk rasa yang berakhir rusuh, otoritas Kota Kenosha memberlakukan jam malam yang dimulai pukul 8 waktu setempat. Gubernur Wisconsin Tony Evers mengumumkan bahwa anggota Garda Nasional juga diturunkan ke kota tersebut.
"Guna melindungi infrastruktur penting, seperti utilitas dan stasiun pemadam kebakaran dan untuk memastikan warga Kenosha dapat berkumpul dengan aman," katanya dikutip dari Reuters.
Tak hanya di Kota Kenosha, unjuk rasa juga digelar di beberapa kota lain, termasuk Kota New York, Washington DC dan Minneapolis. Setidaknya lima orang ditangkap karena dianggap membuat rusuh.
"Kami akan terus muncul sampai mereka (para polisi) lelah membunuh kami," kata seorang pengunjuk rasa di Manhattan kepada afiliasi CNN Internasional.
![]() Unjuk rasa gerakan Black Lives Matter terkait dengan insiden penembakan masyarakat kulit hitam oleh polisi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat kembali memanas. AP/Morry Gash |
Lalu, mengapa kerusuhan di AS kembali terjadi?
Blake bukan satu-satunya warga kulit hitam yang ditembak atau diperlakukan tidak manusiawi oleh petugas polisi, yang kebanyakan adalah warga kulit putih. Sebelumnya ada George Floyd, Breonna Taylor dan Trayford Pellerin, yang tinggal berbeda wilayah, tewas di tangan anggota polisi.
Para pengunjuk rasa marah dan mengecam tindakan kekerasan polisi di berbagai wilayah di AS yang dianggap rasis. Polisi dianggap senang menyerang warga kulit hitam.
David C. Crowley, Kepala Eksekutif Pemerintahan Kota Milwaukee di negara bagian Wisconsin, mengatakan jika orang kulit hitam tidak diakui sebagai manusia di AS.
"Luka Blake adalah akibat rasisme sistemik," kata Crowley, dikutip dari CNN Internasional.
"Pada akhirnya, orang kulit hitam tidak dikenali sebagai manusia/ Fakta bahwa kita tidak bisa berjalan di taman, tidak bisa barbekyu di taman, tidak bisa mengamati burung dan terus diganggu oleh individu atau penegak hukum. Itu menakutkan bagi kami."
![]() Unjuk rasa gerakan Black Lives Matter terkait dengan insiden penembakan masyarakat kulit hitam oleh polisi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat kembali memanas. AP/Morry Gash |
Crowley mengatakan video Blake sangat mengejutkan untuk dilihat. Blake ditembak ketika dia mencoba memasuki mobil SUV-nya, di mana menurut pengacara keluarganya, ketiga putranya saat itu berada di dalam.
"Untuk mengetahui bahwa anak-anaknya [juga] berada di dalam kendaraan ketika dia ditembak membuat Anda tahu bahwa ini adalah pengabaian yang sebenarnya, tidak hanya dalam hidupnya tetapi pengalaman traumatis yang dialami anak-anaknya," katanya.
Crowley mengatakan dia ingin melihat petugas polisi mendapatkan pelatihan de-eskalasi dan juga memiliki petugas yang tinggal di komunitas tempat mereka bekerja. Kota Milwaukee sendiri menjadi salah satu pemerintah daerah pertama yang menyatakan rasisme sebagai krisis kesehatan masyarakat pada April 2019.
Pada Juni lalu, Dewan Hak Asasi Manusia PBB juga sepakat untuk mengadakan debat mendesak terkait tuduhan "rasisme sistemik, kebrutalan polisi dan kekerasan terhadap protes damai" di Amerika Serikat dan di sejumlah wilayah lain. Keputusan itu atas permintaan Burkina Faso sebagai tanggapan atas kematian George Floyd.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Masih Rusuh & Bakar-bakaran, 5 Orang Ditangkap
