
AS-China Bikin Pening, Beijing Warning Jet Mata-mata Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dan China rupanya belum sepenuhnya damai. Meski mesra soal pembicaraan fase I damai dagang, namun di Laut China Selatan keduanya masih panas.
China bahkan memperingatkan AS. Pasalnya pesawat mata-mata negeri Paman Sam masuk ke zona larangan terbang yang tengah digunakan militer China untuk latihan tembak di perairan itu.
China bahkan menyebut hal tersebut aksi provokasi. Tindakan negeri Presiden AS Donald Trump itu, kata China, bisa mengakibatkan kesalahan penilaian atau kecelakaan.
"China dengan tegas menentang tindakan provokatif semacam itu dan telah mengajukan pernyataan serius dengan pihak AS," kata juru bicara kementerian pertahanan China Wu Qian.
dari media pemerintah Xinhua, Rabu (25/8/2020).
Jet AS yang terbang adalah pesawat mata-mata U-2. Menurut China, penerbangan melanggar aturan keselamatan kedua negara. China sendiri sudah mengatakan bahwa akan melakukan latihan militer mulai 24 Agustus hingga seminggu ke depan. China me-warning semua kapal agar menjauh dengan radius 9,26 kilometer.
Kemarahan Beijing ini muncul ketika hubungan AS dan China memburuk ke posisi terendah dalam sejarah. Keduanya terlibat "konfrontasi" mulai dari perdagangan, militer dan politik.
Di bidang militer, pasukan angkatan laut AS secara teratur melakukan operasi di dekat Taiwan dan di Laut China Selatan. Ini secara efektif menantang klaim teritorial China pada wilayah itu.
Kritikan keras juga diungkap media China yang terafiliasi dengan pemerintah komunis Global Times. Namun belum ada komentar AS soal ini.
Sementara itu, dimuat di Financial Times, risiko konflik senjata AS dan China semakin tinggi. Seorang pengamat dari Center for International Security and Strategy at Universitas Tsinghua Zhuo Bo mengatakan hubungan keduanya di titik berbahaya.
"Kapanpun kapal AS mendekat ke pulau yang dikontrol China, angkatan laut China akan memonitor dan memberi peringatan untuk pergi," tulisnya.
"US mengklaim kebebasan pelayaran tapi menantang militerisasi China di area itu."
Ia berujar jika kapal AS dan China terus bersitegang dipastikan bakal ada potensi konfrontasi yang terjadi. Ia menyarankan kedua negara harus segera berdialog untuk meredam ketegangan yang ada.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China-AS Panas di Laut China Selatan
