Bahrain Puji Habis Raja Salman, Ada Udang di Balik Batu?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 August 2020 16:50
Infografis: Mengenal Raja Salman, Penguasa Arab Penjaga 2 Kota Suci
Foto: Ilustrasi Raja Salman (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud mengirim pesan tertulis mengenai hubungan bilateral kepada Raja Bahrain, Hamad bin Isa al-Khalifa.

Surat yang dikirim pada Minggu (23/8/2020) waktu setempat itu itu juga terkait proposal Raja Hamad untuk menjadi tuan rumah pertemuan konsultatif tahunan reguler Organisasi Kerja Sama Islam (Organization of Islamic Cooperation/OIC).

Seperti dikutip dari laman Asharq Al-Awsat, surat itu dikirim ke Kerajaan Bahrain oleh Duta Besar Saudi untuk Manama, yaitu Pangeran Sultan bin Ahmed bin Abdulaziz.

Utusan tersebut juga menyampaikan salam kepada Raja Hamad dari Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) yang memegang jabatan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Sementara itu, Raja Hamad mengungkapkan kebanggaan perihal hubungan persaudaraan yang erat antara kepemimpinan Saudi dan Bahrain, "yang tumbuh lebih kuat di tengah keinginan untuk mengembangkannya," lapor kantor berita Bahrain (BNA).



Raja Hamad juga memuji peran penting yang dimainkan oleh Arab Saudi dalam melindungi keamanan dan stabilitas kawasan. Ia juga memuji visi ambisius Raja Salman, posisi yang bijak dalam mendukung pembangunan, dan perjuangan dalam perdamaian dan keadilan.

Bulan Juli lalu, Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed al-Jadaan menyampaikan jika pemerintah Arab Saudi bakal menjual aset yang dimilikinya di sektor-sektor yang sebelumnya tidak dipertimbangkan untuk diprivatisasi. Sektor tersebut antara lain kesehatan dan pendidikan. Menurut dia, privatisasi tersebut bakal meraup sedikitnya US$ 50 miliar dalam lima tahun ke depan.

Arab Saudi memang sedang mengalami resesi yang tajam tahun ini karena dampak pandemi Covid-19. Harga minyak yang turun pun mengakibatkan pendapatan negara jeblok.

IMF memperkirakan terjadi kontraksi hingga 6,8% tahun 2020 ini. Namun, al-Jadaan mengatakan kontraksi bisa lebih rendah dari angka tersebut.

Arab Saudi telah melipatgandakan pajak pertambahan nilai (PPn) menjadi 15% bulan ini karena berupaya meningkatkan kas negara. Setidaknya, Arab Saudi telah mengumpulkan US$ 12 miliar melalui obligasi internasional sejauh ini.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Salman Larang Keras Warga Ini Masuk Saudi, RI Juga!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular