
Raja Salman Keluarkan 'Titah' Pecat Pejabat, Ada Apa Saudi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud telah mengeluarkan dua perintah khusus kerajaan (royal order). Namun bukan terkait pergantian kepemimpinan, melainkan surat perintah penghentian jabatan dua orang pejabat senior dan menunjuk penggantinya.
Dalam laporan Saudi Press Agency (SPA) yang mengutip pernyataan dari Pengadilan Kerajaan, Raja Salman membebaskan dua pejabat senior dari jabatan mereka. Namun sayangnya tidak dijelaskan alasan "pemberhentian" itu.
Pada dekret pertama, ia mengganti Dr. Ghassan Bin Abdulrahman Al-Shibl dari jabatan semula sebagai ketua Dewan Direktur Pengadaan Barang Lokal dan Pemerintah. Bandar Bin Ibrahim Bin Abdullah Al-Khirayef diangkat sebagai ketua Dewan Direksi Muatan Lokal dan Pengadaan Pemerintah.
Kemudian, Dr. Hatem Bin Hassan Bin Hamza Al-Marzoogi, wakil menteri pendidikan untuk universitas, penelitian dan inovasi, diberhentikan dari jabatannya. Posisinya digantikan oleh Dr. Muhammad Bin Ahmed Bin Turki Al-Sidairi.
Keputusan ini menginstruksikan otoritas yang kompeten untuk segera bertindak sesuai arahan.
Raja Salman sebelumnya sempat dikabarkan sakit. Ia menderita radang kantung empedu dan dirawat di rumah sakit King Faisal di ibu kota Riyadh pertengahan Juli lalu.
Kini Raja Salman dikatakan kini tengah mengunjungi NEOM, kota ekonomi baru nan modern di Arab Saudi. Ia datang ke sana untuk beristirahat dan relaksasi.
Sebagaimana ditulis Reuters, Raja telah dibebaskan dari rumah sakit sejak 30 Juli. Saat itu, ia menjalani operasi mengangkat kantung empedu.
Sakitnya Raja Salman sempat membuat isu pergantian tahta berhembus. Sebagaimana diketahui negara itu sudah menunjuk Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) sebagai putra mahkota.
Namun, bertepatan dengan hari dirawatnya sang raja, (MBS) dan putra mahkota sebelumnya Pangeran Muhammad bin Nayef bin Abdulaziz Al Saud disebut bersitegang kembali. Tuduhan korupsi Muhammad bin Nayef kembali menyeruak.
Sejumlah mengamat dikutip Reuters menuding hal itu dilakukan kelompok pro MBS. Tujuannya menggoyang opini publik untuk melengserkan Muhammad bin Nayef dalam deretan penerus tahta.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Salman Larang Keras Warga Ini Masuk Saudi, RI Juga!
