Internasional

Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Ini Calon Pengganti Resminya?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 August 2020 10:40
North Korean leader Kim Jong Un watches the test-fire of two short-range ballistic missiles on Thursday, in this undated picture released by North Korea's Central News Agency (KCNA) on July 26, 2019.  KCNA/via REUTERS
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan uji coba dua rudal balistik jarak pendek pada hari Kamis, (25/7/2019). (KCNA/via REUTERS )

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un dikabarkan dalam kondisi koma. Bahkan Kim telah mengalihkan sebagian kekuasaannya kepada orang lain, mempercayakan pengawasan atas berbagai aspek urusan negara kepada pembantu terdekatnya.

Menurut Badan Intelijen Nasional Seoul, di antara mereka, ada saudara perempuannya Kim Yo Jong yang diakui sebagai orang kedua dalam struktur kekuasaan Korut. Meskipun Korut secara tradisional tidak mengakui otoritas selain penguasa tertinggi, peningkatan status Yo Jong telah terlihat selama beberapa waktu.



Kim sendiri telah mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada Yo Jong, memungkinkannya untuk mengelola urusan Korea Selatan dan Amerika Serikat, kata badan mata-mata Korea Selatan kepada anggota parlemen saat rapat tertutup, sebagaimana dikutip dari The Korean Herald, Senin (24/8/2020).

Yo Jong dikirim ke Korsel pada tahun 2018 sebagai utusan khusus saudara laki-lakinya, dan perjalanan tersebut memulai serangkaian peristiwa yang untuk sementara waktu tampaknya mengindikasikan segera berakhirnya ketegangan di semenanjung itu. Tiga KTT antar-Korea diikuti, serta dua KTT AS-Korea Utara.



Nama Yo Jong memang semakin terlihat dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, Yo Jong sempat meningkatkan ketegangan antar-Korea dalam gerakan yang memuncak pada pembongkaran kantor penghubung di Kaesong. Ia bahkan menyatakan akan bertindak dengan otoritas yang diberikan kepadanya oleh kakaknya.

Secara terbuka, Yo Jong juga mengumumkan bahwa Korut menganggap KTT lain dengan AS tidak perlu karena keadaan saat ini, dan bahwa Korut tidak melihat ada gunanya melibatkan Korsel.

Menurut para ahli Korsel, kebangkitan Yo Jong sebagai pemimpin Korut yang lebih muda memiliki sejumlah implikasi.

Shin Jong-woo, seorang analis senior di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea, mengatakan Yo Jong sekarang akan mengambil tanggung jawab dari saudara laki-lakinya, sehingga memberikan sarana kepemimpinan Korut yang bebas dari kesalahan.

Sementara analis lain mengatakan bahwa dengan memberi Yo Jong kendali, Kim memperkuat status tinggi saudara perempuannya dalam rezim tersebut.

Menurut Shin Beom-chul, direktur Pusat Diplomasi dan Keamanan di Institut Riset Korea untuk Strategi Nasional, Korut mungkin menyimpang dari struktur kekuatan tradisionalnya. Shin mengatakan peningkatan status Kim Yo Jong adalah "langkah yang luar biasa."

Yo Jong sebelumnya memiliki dua status, yakni melayani negara secara resmi sebagai wakil direktur Komite Pusat Partai Pekerja, dan secara tidak resmi sebagai kepala staf saudara lelakinya.

Dia dinobatkan sebagai anggota pengganti dari Komite Sentral Politbiro kuat Partai Buruh yang berkuasa awal April lalu, melanjutkan pendakiannya melalui hierarki kepemimpinan. Yo Jong yang diyakini berusia 31 tahun, memiliki kendali kuat atas fungsi-fungsi kunci partai, menetapkan dirinya sebagai sumber kekuatan utama di balik kepemimpinan kolektif.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Koma, Korut Siap-siap Ganti Takhta?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular