
Game of Thrones Rusia, Lawan Politik Putin Diracun

Jakarta, CNBC Indonesia - Politisi oposisi Rusia, Alexei Navalny, dikabarkan tengah dalam keadaan koma. Ia menggunakan ventilator di unit perawatan intensif rumah sakit setelah jatuh sakit.
Ditulis CNBC International, sekutunya meyakini ia diracun akibat aktivitas politiknya. Ia, disebut adalah kerap mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kejadian berawal saat lelaki berusia 44 tahun itu merasa tak enak badan dalam penerbangan dari Tomsk, sebuah kota di Siberia ke Moskow. Sepanjang perjalanan ia berkeringat dan sulit berbicara.
Saat pergi ke kamar mandi, Navalny kehilangan kesadaran. Ia lalu dibawa ke rumah sakit setelah pesawat melakukan pendaratan darurat.
"Dia dalam kondisi koma dengan kondisi gawat," kata Juru Bicara Navalny Kira Yarmysh di akun Twitternya, dikutip Jumat (21/8/2020).
Yarmysh menuding ada sesuatu yang dicampurkan dalam teh yang ia minum di kafe bandara, sebelum naik pesawat.
"Dokter mengatakan racun diserap lebih cepat dengan cairan panas," cuitnya, seraya menambahkan bahwa tim Navalny memanggil polisi ke rumah sakit.
Dokter rumah sakit membenarkan buruknya kondisi Navalny. Meski begitu, ia disebut masih stabil.
Anatoliy Kalinichenko, wakil kepala dokter di rumah sakit Omsk, mengatakan ia bisa saja diracun. Tapi menolak merinci jawaban karena terbentur UU informasi rahasia pasien.
Sementara itu kantor berita Rusia Tass melaporkan temuan berbeda. Sumber polisi menyebut, bukan tidak mungkin dia mengkonsumsi sendiri sesuatu yang membuatnya tak sadar.
Ini membuat pihak Navalny menyerang pemerintah dan menyebut ada upaya propaganda.
"Inilah yang akan dilakukan propaganda negara sekarang - teriak bahwa tidak ada keracunan yang disengaja, dia (melakukan sesuatu) secara tidak sengaja, dia (melakukan sesuatu) sendiri," katanya.
Tahun lalu, Navalny yang dipenjara juga mengalami hal serupa. Ia diduga diracun.
Pada 2017 ia disiram antiseptik oleh beberapa pria, yang akhirnya merusak matanya.
Navalny berkampanye menentang Putin pada 2018. Tapi ia dilarang mencalonkan diri menjadi presiden.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengkritik Utama Vladimir Putin Masuk RS, Diyakini Diracun!
