
Titah Sri Mulyani: Kedepankan Aspek Halal Vaksin Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan keynote speech dalam webinar internasional yang diselenggarakan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Kamis (20/8/2020), atau bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani yang menjabat sebagai Ketua Umum IAEI, mengingatkan nilai-nilai dalam Islam bermanfaat dalam menghadapi pandemiĀ Covid-19 yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia.
"Sebenarnya Covid-19 mengingatkan kita untuk bisa mengimplementasikan lebih nilai-nilai Islami. Nilai-nilai yang ada pada agama Islam seperti keadilan, bergotong royong, dan kesetaraan," kata Sri Mulyani.
Sebab, menurut Sri dia, penanganan pencegahan Covid-19 saat ini tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Pemerintah pun bergantung kepada seluruh elemen masyarakat untuk bisa bersolidaritas atau bekerja sama mengatasi pandemi.
Sri Mulyani menceritakan, tidak semua dunia usaha terkena dampak negatif Covid-19. Beberapa industri manufaktur di sektor pertanian, makanan dan minuman justru mengalami peningkatan pendapatan di tengah pandemi.
Oleh karena itu, kata alumni UI ini, peluang tersebut sebaiknya bisa dilirik oleh masyarakat Indonesia untuk bisa memproduksi produk-produk makanan dan minuman yang tidak hanya sehat, tapi juga halal.
Di sisi lain, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terkena dampak sangat berat karena pandemi Covid-19. Jumlah turis mancanegara yang menurun, tingkat keterisian hotel anjlok, hingga rumah makan yang ada di sekitar kawasan pariwisata juga menurun drastis pendapatannya.
Kendati demikian, kata Sri Mulyani, pemerintah telah menyediakan beberapa stimulus untuk semua industri pariwisata untuk bisa bertahan. Misalnya, subsidi listrik bagi dunia usaha.
Tak hanya pariwisata, Covid-19 juga berdampak serius kepada dunia pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah telah menyalurkan Rp 2,6 triliun untuk membantu madrasah dan pesantren yang secara total berjumlah 14.115 lembaga.
"Rp 2,6 triliun dialokasikan untuk ditransfer langsung ke seluruh pesantren dan madrasah untuk membangun infrastruktur agar menjamin kemananan para santri," ujar Sri Mulyani.
Ia juga berharap di tengah industri farmasi tengah mengembangkan vaksin Covid-19, vaksin yang dihasilkan tetap mengedepankan aspek halal.
"Sekarang industri farmasi sedang dalam pengembangan vaksin corona, dan kami berharap industri farmasi dapat mengedepankan aspek halal dari vaksin ini," kata Sri Mulyani.
Masalah kesehatan yang disebabkan virus corona, lanjut dia, ikut merambah sektor sosial, ekonomi, dan keuangan. Atas dasar itulah pemerintah dalam menanggulangi dampak COVID-19 harus mengatasi semua aspek.
Kendati demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan penanganan kesehatan tetap yang pertama dilakukan.
"Pertama dan terpenting yang terpenting adalah masalah kesehatan. Pemerintah mengalokasikan lebih dari Rp 87 triliun dan bentuk dukungan anggaran untuk menangani kegiatan kesehatan atau program kesehatan, dan untuk mengatasi Covid-19 ini," ujarnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik Sri Mulyani: Bonus Dokter Cs Sudah Cair Rp 7,69T